Abstract
Pelatihan materi ajar mata pelajaran Seni Budaya pada MGMP Seni Budaya Tingkat SMP/MTs Kota Payakumbuh dilaksanakan karena belum maksimalnya materi ajar yang diberikan oleh guru-guru kepada peserta didik. Hal ini disebabkan karena latar belakang keahlian guru yang berbeda-beda, guru-guru hanya memiliki satu keahlian misalnya hanya seni tari, seni musik atau seni rupa saja, hal ini terjadi karena konsentrasi keahlian yang diambil guru-guru pada masa pendidikannya. Namun pada saat mengajar di Sekolah dengan mata pelajaran Seni Budaya guru dituntut harus bisa mengajarkan semua bidang seni tersebut sesuai dengan kurikulum dan silabus yang ada, sehingga guru merasa kurang sempurna dan tidak tuntas dalam memberikan materi yang bukan bidangnya. Para guru membutuhkan ilmu, pengetahuan, keterampilan yang baru ataupun masukan dari para ahlinya mengenai materi ajar yang dapat diberikan di sekolah. Metode yang digunakan yaitu dengan melaksanakan pelatihan dengan mendatangkan para ahli atau narasumber dari ketiga bidang seni budaya yaitu seni tari, seni musik dan seni rupa. Dimana narasumber akan memberikan materi teori dan praktik yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Hasil dari pelatihan materi ajar ini yaitu dapat menambah pengetahuan dan keterampilan yang diberikan (soft skill dan hard skill), Sehingga guru-guru dapat memberikan ilmu yang tepat dan proses yang benar kepada para siswanya sesuai dengan materi ajar yang dituntut pada kurikulum dan silabus pembelajaran.