PENTINGNYA KONSEPSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH PASCA KONFLIK SOSIAL DI TERNATE

Umar M Sadjim(1),
(1) PGSD FIP Universitas Muhammadiyah Maluku Utara  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.24036/jippsd.v1i1.7930

Full Text:    Language : ind

Abstract


Pendidikan Multikultural yang selalu mengedepankan budaya dan nilai-nilai universal pasca konflik sosial di sekolah, diharapkan sebagai suatu upaya untuk membangun tatanan kehidupan yang lebih harmoni, yang dilandasi rasa saling hormat menghormati, mengakui keragaman dan mengedepankan asas kemanusiaan dan keadilan sosial, terutama di lingkungan pendidikan atau sekolah. Melalui berbagai mata pelajaran yang diajarkan di kelas. Guru sebagai hidden curriculum, merupakan instrumen penting yang mendorong pengembangan budaya sekolah. Karena perilakunya dapat menjadi contoh dan teladan bagi siswa. Pelaksanaan pembelajaran guru dikelas perlu penekanannya pada budaya berfikir kritis siswa, kemampuan kerja sama, serta keterampilan dalam mengambil keputusan. Untuk itulah pendidikan multikultural merupakan suatu konstribusi positif untuk warga bangsa ini khususnya di kota Ternate pasca konflik sosial. Di lembaga pendidikan formal, khususnya di sekolah perlu ditanamkan sikap dan semangat kebersamaan dan hubungan kesetaraan yang harmoni.

Kata kunci: Multikultural, nilai budaya daerah, konflik sosial

 

THE IMPORTANCE OF MULTICULTURAL EDUCATION IN SCHOOL OF POST SOCIAL CONFLICT IN TERNATE

Abstract          

Multicultural education in schools that puts emphasis on culture and universal values following the social conflicts is expected to represent an attempt to create a more harmonious social order, which is based on mutual respect, acknowledgement of diversity, and humanitarian principles as well as social justice, especially in the educational setting or schools. Through a variety of subjects taught in the classroom, the teachers as the hidden curriculum constitute important instruments that encourage the development of school culture since their behavior can be an example and role model for students. Teachers’ instructional efforts in classrooms need to emphasize critical thinking, cooperative, and decision-making skills on their students..For that reason, multicultural education represents a positive contribution to the people of this nation, especially those living in post-social conflict Ternate city.    In formal education institutions, mainly formal schools, it is a necessary to cultivate attitude and spirit of togetherness and a harmonious mutual relathionship.

Keywords: Multicultural, local cultures, social conflict.


References


Banks, J. A & Cherry A. McGee Banks, (2010). Multicultural Education: Issue and Perspectives. Hoboken NJ: John Wiely&Sons. Inc.

_________. (2007). Educating Citizens in A Multicultural Society, Second Edition. NewYork: Teacher College Colombia University.

Galtung, J. (2009). Theories Of Conflict: Definitions, Dimensions, Negations, and Formations. Hawai: University of Hawai.

Muhadjir, N. (2000). Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Teori Pendidikan Pelaku Sosial Kreatif, Edisi V, Cet.I. Yogyakarta:Rake Sarasin.

Mulkhan, A. M. (Ed). (2005). Plularisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di ndonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Noel, J. (2000). Sources Notable Selections in Multicultural Educations. Guilford: Duskin/McGraw-Hill.

Zamroni. (1992). Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.

________. (2003). Pendidikan Untuk Demokrasi: Tantangan Menuju Civil Society. Jakarta: BIGRAF Publishing.

________. (2011). Pendidikan Demokrasi Pada Masyarakat Multikultural. Jakarta: Gavin Kalam Utama.


Article Metrics

 Abstract Views : 5334 times
 PDF 1-11 Downloaded : 267 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.