Meningkatan Kohesivitas Keluarga pada Siswa Remaja Menggunakan Kombinasi Strategi Empty Chair dan Reframing
(1) Universitas Indraprasta PGRI  Indonesia
(2) Universitas Indraprasta PGRI  Indonesia
(3) Universitas Indraprasta PGRI  Indonesia
Corresponding Author
Copyright (c) 2017 Burju Ruth Nauli, devi ratnasari, rezky permatasari
DOI : https://doi.org/10.24036/02017637926-0-00
Full Text: Language : en
Abstract
Kohesivitas keluarga adalah ikatan emosional yang dimiliki anggota keluarga satu terhadap yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan kombinasi strategi empty chair dan reframing dalam meningkatkan kohesivitas keluarga siswa remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi-eksperimen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif untuk mendapatkan data numerikal tentang kohesivitas keluarga pada tiga siswa kelas XII SMA. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan setelah diberikan intervensi kombinasi strategi empty dan reframing. Sebagaimana konseli AY skor kohesivitas keluaraga pada baseline 203,00 meningkat menjadi 231,33, konseli YT skor kohesivitas keluarga pada baseline 207,33 meningkat menjadi 240,67, dan konseli PT skor kohesivitas keluaraga pada baseline 211,33 meningkatkan menjadi 239,67.
Keywords
References
Baldwin & Hoffman. (2002). The dynamics of self esteem: a growth-curve analysis. Journal of youth and adolescence, 31 (2).hlm.101-113.
Blom, R. (2004). The handbook of gestalt play therapy. London & Philadelpia: Jessica Kingsley Publishers.
Bradley T., dkk. (2010). 35 techniques every counselor should know. Columbus Ohio: Merril Pearson.
Darminto, E. 2007.Teori-teori konseling: teori dan praktik konseling dari berbagai orientasi teoritik dan pendekatan. Surabaya: Unesa University Press.
Diamond, G.M & Ofer, A. (2011).Arousing primary vulnerable emotions in the context of unresolved anger: "speaking about" versus "speaking to".ERIC journal.Journal of counseling psychology, 57(4), hlm. 402-410.
Geldard, K. & Geldard, D. (2011).Keterampilan praktik konseling: pendekatan integratif. Terjemahan oleh Eva Hamdiah. Yogyakarta: PustakaPelajar
Goldfried, M. R., & Davila, J. (2005). The role of relationship and technique in therapeutic change. Psychotherapy: theory, research, practice, training, 42(4), 421.
Gunarsa, S. (1991). Psikologi praktis: Anak, remaja dan keluarga. Retrieved from https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=fe1ELNdtTowC&oi=fnd&pg=PR11&dq=+Remaja+sebagai+anggota+keluarga+seringkali+menginginkan+hubungan+yang+kuat+dengan+orangtua+mereka+dan+saudara+kandung+selama+masa+remaja&ots=iVH5na6jJp&sig=QZuyrdWb8YCY9m74EYYeHnVeShM
Kamila, I., & Mukhlis, M. (2013). Perbedaan Harga Diri (Self Esteem) Remaja Ditinjau dari Keberadaan Ayah. Jurnal Psikologi. Retrieved from http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/172
Laela, N. (2015). BIMBINGAN KONSELING KELUARGA DAN REMAJA. Retrieved from http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/3453
Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Retrieved from https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=SNmdSfX57Y8C&oi=fnd&pg=PA175&dq=anggota+keluarga+memiliki+ikatan+emosional+satu+sama+lain&ots=mTVBbRhtKL&sig=Dj_diCLJSbBkPC3blWL70Xwo0QQ
Nay, W. (2007). Mengelola Kemarahan. Retrieved from https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=eGV5UIuIPa0C&oi=fnd&pg=PA13&dq=mengungkapkan+kemarahannya+atau+perasaan+tertekan+yang+lama+terpendam&ots=8jKIAAUn_Z&sig=foDZ4WARkXtzD0vEm_Rz0pcuWYY
Olson, D.H, dkk., (2003). Circumplex model of marital and family systems: vi. Theoretical update.Family process, 22: 69-83.
Ruitenberg, C. W. (2011). The empty chair: Education in an ethic of hospitality. Philosophy of Education Archive, 28-36.
Safaria, M. (2012). Perbedaan Tingkat Religiusitas, Kecerdasan Emosi, Dan Keluarga Harmonis Pada Kelompok Pengguna Napza Dengan Kelompok Non-Pengguna. HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia). Retrieved from http://jogjapress.com/index.php/HUMANITAS/article/view/734/399
Soemanto, R. (2014). Sosiologi keluarga. Retrieved from http://repository.ut.ac.id/4652/2/SOSI4413-TM.pdf
Surbakti, F. B. (2009). Kenalilah anak remaja anda. Elex Media Komputindo.
Wiwoho, R.H. (2011). Reframing: kunci hidup bahagia 24 jam sehari. Jakarta: INDO NLP.
Article Metrics
Abstract Views : 1224 timesPDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 315 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Burju Ruth Nauli, devi ratnasari, rezky permatasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.