Abstract
perdebatan mengenai metode terbaik untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa, terutama di dalam konteks bahasa Inggris sebagai bahasa kedua dan bahasa asing, telah berlangsung selama sekitar empat puluh tahun. Kelompok pertama adalah pendukung metode pengajaran bahasa yang berfokus pada bentuk, sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang mendukung metode yang berfokus pada fungsi. Dalam praktik pembelajaran, metode yang berfokus pada bentuk (form-focused) memandang pembelajaran gramatika dan semua aturannya sebagai syarat mutlak, sedangkan metode yang berfokus pada fungsi (function-focused) percaya bahwa pemerolehan keterampilan komunikatif yang baik dalam bahasa target adalah tujuan akhir dalam pembelajaran bahasa kedua. Kedua belah pihak mengklaim bahwa metode yang mereka gunakan dalam praktik pembelajaran sebagai cara terbaik untuk membuat peserta didik memperoleh bahasa target dengan baik. Terlepas dari keuntungan yang ditawarkan oleh masing-masing metode, beberapa peneliti menemukan bahwa setiap metode sebenarnya tidak bebas dari kelemahan. Dengan menyadari kelemahan dari setiap metode, tampaknya rasional untuk tidak berdiri di satu metode saja dalam praktik pembelajaran bahasa. Mungkin dengan menggabungkan dua metode dalam praktik pembelajaran, guru bahasa akan mendapatkan keuntungan dan menghilangkan kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing metode. Sebuah metode baru dapat dibentuk dengan menerapkan pembelajaran formal dalam kegiatan komunikatif .
Kata kunci: pembelajaran bahasa, metode berfokus pada bentuk, metode berfokus pada fungsi