WAYANG DIPONEGORO: REPRESENTASI PERLAWANAN NUSANTARA TERHADAP PENJAJAHAN BELANDA

Akbar Bagaskara(1), Septiana Wahyuningsih(2), Akhlis Syamsal Qomar(3),
(1) Chulalongkorn University  Thailand
(2) Universitas Negeri Yogyakarta  Indonesia
(3) Universitas Sebelas Maret  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.24036/stjae.v13i1.125005

Full Text:    Language : id

Abstract


Seni wayang yang telah lama eksis di Nusantara adalah salah satu seni yang wajib dipromosikan. Selain karna sejarahnya yang dekat dengan kehidupan di Nusantara. Wayang juga telah lama menjadi medan kritik sosial yang ampuh pada masa penjajahan Belanda. Cukup lama Nusantara dikuasai oleh bangsa penjajah Belanda. Tak terhitung jumlah pribumi yang telah gugur karenanya. Namun perjuangan itu selalu dicatat dalam sejarah, apalagi dengan tokoh-tokohnya. Salah satunya yaitu Pangeran Diponegoro. Pengorbanan beliau harus  dan terus diteladani oleh generasi saat ini. Selain dengan media buku cerita, kita juga bisa memperkenalkan perjuangan beliau mengunakan media wayang.  Wayang Pangeran Diponegoro ini yang kelak bisa dijadikan sebagai simbol persatuan Indonesia. Selain mempromosikan seni wayang, hadirnya wayang Pangeran Diponegoro mengingatkan kita akan perlawanan bangsa ini terhadap Belanda. Adapun metode penelitian ini memfokuskan pada observasi, wawancara dan studi kasus dengan topik terkait. Dapat disimpulkan diakhir, media wayang Pangeran Diponegoro menjadi perantara yang baik untuk mempromosikan seni wayang dan pengetahuan sejarah secara bersamaan.

References


Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 257-268.

Carey, Peter. (2019). Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855). Jakarta: KPG.

Carey, Peter dkk. (2022). Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie & Nasionalisme. Depok: Komunitas Bambu

Hariyadi, M. N., Afatara, N., & Purwantoro, A. (2018). Perkembangan Pertunjukan Wayang Beber Kontemporer Di Era Modernisasi. Jurnal Bahasa Rupa, 1(2), 99-107.

Putra, I. W. D., & Pertunjukan, J. P. S. Komedi Sentilan Sentilun Sebuah Seni Kritik Politik.

Ramadhan, R., & Izzuddin, A. (2023). Palintangan Berdasarkan Metode Hisab Awal Bulan Manuskrip Falak Keraton Kanoman Cirebon. Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, 8(1), 98-113.

Rohim, Abdul. (2022). Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie & Nasionalisme. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.

Santoso, I. (2016). Pasukan Khusus Pangeran Diponegoro Masih Menari (Studi Historis Kesenian Tari Tradisional Reyog Bulkiyo Blitar). Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 1(1), 21-27.

Sidiq, N., El Syam, R. S., & Haryanto, S. (2022). Futurologi Diaspora Perang Diponegoro Terhadap NKRI dan Pendidikan Islam. Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kependidikan, 23(2), 75-85.

Wahyuni, T.T. (2020). Buku Pintar Wayang Yogyakarta: Cemerlang Publishing.


Article Metrics

 Abstract Views : 69 times
 PDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 6 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.