The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Abstract


Seni wayang yang telah lama eksis di Nusantara adalah salah satu seni yang wajib dipromosikan. Selain karna sejarahnya yang dekat dengan kehidupan di Nusantara. Wayang juga telah lama menjadi medan kritik sosial yang ampuh pada masa penjajahan Belanda. Cukup lama Nusantara dikuasai oleh bangsa penjajah Belanda. Tak terhitung jumlah pribumi yang telah gugur karenanya. Namun perjuangan itu selalu dicatat dalam sejarah, apalagi dengan tokoh-tokohnya. Salah satunya yaitu Pangeran Diponegoro. Pengorbanan beliau harus  dan terus diteladani oleh generasi saat ini. Selain dengan media buku cerita, kita juga bisa memperkenalkan perjuangan beliau mengunakan media wayang.  Wayang Pangeran Diponegoro ini yang kelak bisa dijadikan sebagai simbol persatuan Indonesia. Selain mempromosikan seni wayang, hadirnya wayang Pangeran Diponegoro mengingatkan kita akan perlawanan bangsa ini terhadap Belanda. Adapun metode penelitian ini memfokuskan pada observasi, wawancara dan studi kasus dengan topik terkait. Dapat disimpulkan diakhir, media wayang Pangeran Diponegoro menjadi perantara yang baik untuk mempromosikan seni wayang dan pengetahuan sejarah secara bersamaan.