Subjective Well-being pada Pasangan yang Menikah Melalui Proses Ta’aruf

Sayu Pipit Listian(1), Alhamdu .(2),
(1) UIR Raden Fatah Palembang  Indonesia
(2) UIN Raden Fatah Palembang  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2017 Jurnal RAP

DOI : https://doi.org/10.24036/rapun.v7i1.6610

Full Text:    Language : id

Abstract


Abstract:   Subjective well-being on married couple by ta'aruf proceses. The purpose of this study want to find the subjective well-being on married couple by ta'aruf proceses. The samples of this study chosen by purposive sampling and qualitative phenomenological approach used in this study. The result showed that the fourth subject described that they were interpreting their lives as a good satisfaction and happy lives. Meanwhile, in this study also found some factors that influence the postive subjective well being on marride couple by ta'aruf, there are including the factor of trust, caring, faith, educational, consciousness, family and environmental factors, the religiousity, and the last is the economic and financial factors. In other hands the factors that influence the negative subjective well-being, belonging to misstrust among couples, egoistic, religiousity,and economic factor.

Keywords:  Subjective well-being, ta'aruf, married.

 

Abstrak: Subjective well-being pada pasangan yang menikah melalui proses ta'aruf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi subjective well-being pasangan yang menikah melalui proses ta'aruf. Sample yang dalam penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling, dan kualitatif fenomenologi merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ditemukan bahwa dari keempat pasang subjek menjelaskan bahwa  mereka dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam pernikahannya sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Penelitian ini juga mendapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi subjective well-being yang positif, yaitu faktor kepercayaan, perhatian, keimanan, pendidikan, kesadaran, lingkungan keluarga, faktor agama, dan yang terahir adalah faktor ekonomi serta keuangan. Sedangkan faktor yang negatif dipengaruhi oleh rasa saling tidak percaya, sifat egois satu sama lain, kurangnya pengetahuan tentang agama, serta faktor ekonomi.

Kata kunci : Subjective well-being, ta'aruf, dan menikah.

Keywords


Subjective well-being, ta'aruf, dan menikah

Article Metrics

 Abstract Views : 861 times
 PDF Downloaded : 503 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal RAP