Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Area Pit Puncak Jaya di CV. Tekad Jaya Site Jorong Bulakan Nagari Tanjung Gadang Kecamatan Lareh Sago Halaban, Provinsi Sumatera Barat

Muhammad Yazi'd(1), Fadhilah Fadhilah(2), Heri Prabowo(3), Yoszi Mingsi Anaperta(4),
(1)   Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(3) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(4) Universitas Negeri Padang  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.24036/bt.v9i2.129024

Full Text:    Language : id

Abstract


CV. Tekad Jaya merupakan salah satu Badan Usaha dalam rangka Penambangan Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak dibidang pertambangan batu gamping. Dari prasurvey yang telah lakukan, CV. Tekad Jaya telah melaksanan upaya untuk pencegahan terjadinya kecelakan kerja dengan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP dan aspek K3 yang ada. Namun, masih ada beberapa kegiatan yang belum memiliki SOP, masih belum memperbaharui sesuai dengan peraturan yang ada, dan peneliti mendapati masih banyaknya pekerja yang tidak memerhatikan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko berdasarkan tingkatan risiko kerja yang berkemungkinan terjadi pada area pit puncak jaya di CV. Tekad Jaya serta menganalisis dan mengkaji penerapan manajemen risiko yang dilakukan CV. Tekad Jaya.Berdasarkan analisis yang telah dilakukan Perusahaan perlu mengontrol kembali risiko yang mempunyai dampak besar pada setiap proses kegiatan mulai dari potensi bahaya yang memiliki risiko medium hingga very high dilakukan pengendalian menurut hierarki pengendalian. Manajemen risiko yang harus dikontrol ulang yaitu: Dalam kegiatan pengeboran tahapan kerja dengan risiko terpapar atau terhirup debu pengeboran mempunyai risiko tertinggi dengan nilai 15, pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu administrasi control dan APD. Dalam kegiatan pengeboran tahapan kerja dengan risiko pekerja yang terkena batu akibat ledakan (flying rock) mempunyai risiko tertinggi dengan nilai 20. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu: administrasi control dan APD. Dalam kegiatan loading material tahapan kerja dengan risiko unit yang rebah pada saat melewati jalan yang tidak rata mempunyai risiko tertinggi dengan nilai 12. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu: subsitusi. Dalam kegiatan hauling material tahapan kerja dengan risiko pekerja terjatuh atau terpeleset saat pemeriksaan unit mempunyai risiko tertinggi dengan nilai 6. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu: subsitusi.

Article Metrics

 Abstract Views : 78 times
 PDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 66 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.