RENCANA PENERAPAN INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM PROSES PENCEGAHAN DAN EVAKUASI PADA KECELAKAAN TAM BANG BATUBARA BAWAH TANAH SEBAGAI AKIBAT DARI LE DAKAN GAS METANA

Rayhan Viedyatha(1), Mulya Gusman(2),
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang 

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.24036/bt.v8i3.125992

Full Text:    Language : id

Abstract


Kegiatan tambang bawah tanah tidak berhubungan dengan udara luar. Sehingga, resiko kecelakaan di tambang bawah tanah lebih besar dibandingkan tambang terbuka. Pada tambang batubara bawah tanah, terdapat bahaya gas metana yang terbentuk bersamaan dengan keberadaan batubara tersebut. Gas metana bersifat ringan, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Na mun, itu bisa mengakibatkan ledakan jika dipicu oleh percikan api. Percikan tersebut dapat dipicu oleh hubungan arus listrik atau jatuhan benda-benda logam. Tercatat lebih dari dua belas studi kasus mengenai ledakan gas metana di tambang bawah tanah baik dalam dan luar negeri. Oleh sebab itu diperlukan upaya pencegahan agar gas tersebut tidak meledak dan membahayakan kesela matan pekerja dan alat. Upaya pencegahan dapat dilakukan secara konvensional maupun menggunakan teknologi. Metode konvensional adalah metode lama dimana pekerja melakukan monitoring langsung ke lokasi tambang. Proses itu dilakukan secara berulang-ulang sehingga adanya kecenderungan ketidak-akuratan dalam perhitungan pada alat sensor. Dewasa ini, telah ada teknologi baru yang digunakan yaitu Internet of Things (IoT) dimana terdapat alat sensor yang dipasang di dalam tambang yang terhubung melalui internet sehingga tidak perlu dilakukan pengambilan data secara langsung oleh pekerja di lapangan, justru data tersebut dapat dengan diakses secara langsung. Sehingga, pengambilan keputusan akan adanya potensi bencana dapat segera dilakukan.


Article Metrics

 Abstract Views : 283 times
 PDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 86 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.