MASYARAKAT MINANGKABAU PASCA-PRRI: Dalam cerpen Ketika Jendral Pulang karya Khairul Jasmi

Ronidin Ronidin(1),
(1) Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Andalas, Padang  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2017 Lingua Didaktika: Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa

DOI : https://doi.org/10.24036/ld.v3i2.7376

Full Text:    Language : id

Abstract


This article describes the influence of PRRI events (Revolutionary Government of the Republic of Indonesia) on the life of the people of West Sumatra (Minangkabau) in the short story "Ketika Jendral Pulang"  by Khairul Jasmi. The analysis was done by using literary of sociology. The results show that the short story "Ketika Jendral Pulang" is sociologically reflects life in post-PRRI Minangkabau generation experiencing a difficult phase in life. They become timid generation, low self-esteem, and pragmatic. The young people who go wander Minangkabau rename or exchange their identities, no longer as a son of the Minangkabau. This short story also describes the life of the Minangkabau generation today as the generation that was educated and raised by television. Their lives are very familiar with the various trappings of televised violence. 

Keywords


generasi Minangkabau, ketakutan, rendah diri, PRRI, reformasi.

References


Azra, Azyumardi, 2001, “Surau atau Pesantren? Revitalisasi, Institusionalisasi, Sosialisasi Budaya dan Agama dalam Masyarakat Minang,” dalam Tantangan Sumatera Barat, Mengembalikan Keunggulan Pendidikan Berbasis Budaya Minangkabau, Jakarta: Citra Pendidikan.

Chaniago, Hasril dan Khairul Jasmi, 1998, Brigadir Jendral Polisi Kaharoeddin Datuak Rangkayo Basa, Gubernur di Tengah Pergolakan, Jakarta: Sinar Harapan.

Damono, Sapardi Djoko, 1978, Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Esten, Mursal, 2001, “Tantangan Budaya Minangkabau dalam Menghadapi Globalisasi”, dalam Tantangan Sumatera Barat, Mengembalikan Keunggulan Pendidikan Berbasis Budaya Minangkabau, Jakarta: Citra Pendidikan.

Harjana, Andre, 1994, Kritik Sastra: Sebuah Pengantar, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jasmi, Khiarul, 1999, Ketika Jendral Pulang, Padang: Yayasan Citra Budaya Indonesia.

Junus, Umar. 1986. Sosiologi Sastra Persoalan Teori dan Metode. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka.

Ma’arif, Ahmad Syafii, “Pragmatisme Orang Minang”, Republika, 6 Juli 2004 hal. 12.

Ratna, Nyoman Kutha, 2004, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: dari Strukturalisme Hingga Postrukturalis Perspektif Wacana Naratif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Swingewood, Alan dan Diana Laurenson. 1972. Sociology of Literature. London: Paladin.

Zed, Mestika, Edi Utama dan Hasril Chaniago. 1998. Sumatera Barat di Panggung Sejarah 1945-1995, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Zed, Mestika dan Hasril Chaniago, 2001, Perlawanan Seorang Pejuang: Biografi Kolonel Ahmad Husein, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Theory of Literature ‘Teori Kesusastraan’. (terjemahan). Melani Budianta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Article Metrics

 Abstract Views : 641 times
 PDF Downloaded : 276 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Lingua Didaktika: Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.