Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan hasil penelitian tentang jenis kata yang diucapkan anak dan perbedaan individu yang mempengaruhuinya pada fase perkembangan 50 kata. Bertolak dari latarbelakang tersebut, penelitian ini bertujuan memaparkan pemerolehan bahasa pertama anak pada fase perkembangan 50 kata dan faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap anak Minangkabau yang dalam kesehariannya menggunakan bahasa Minangkabau. Subjek penelitian ini ada dua orang, yaitu satu orang anak perempuan berumur 16 bulan dan satu orang anak laki-laki yang berumur 18 bulan. Data dikumpulkan dengan cara interaksi verbal langsung, perekaman, dan pencatatan. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa pada fase perkembangan awal 50 kata, kata benda paling banyak diucapkan oleh kedua anak tersebut. Anak kelahiran pertama menghasilkan sedikit kata dibandingkan anak kelahiran berikutnya. Selain itu, jika orang tuanya lebih banyak menggunakan kata dan kalimat majemuk, pemerolehan bahasa anak juga akan lebih banyak. Namun, penelitian ini tidak menemukan apakah anak yang sering diajak bersosialisasi oleh ibunya lebih produktif dalam menghasilkan kata jika dibandingkan dengan anak yang jarang diajak bersosialisasi.