Makna Ritual Pengobatan Tari Longkap-Longkap dalam Aspek Seni Pertunjukan

Silviani Silviani(1),
(1)   Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2022 Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni

DOI : https://doi.org/10.24036/komposisi.v23i1.116006

Full Text:    Language : Indonesia

Abstract


Abstract

The Longkap-Longkap dance is a ritual dance that is functioned as a means of treatment by the Sakai tribal community in Bengkalis Regency, Muara Basung Village. The existence of the Longkap-Longkap dance that is still alive in the Sakai tribal community is a combination of customs, beliefs, and norms that have been inherited by their ancestors. Their defense of an ancestral tradition is an embodiment of culture which is expressed through symbols, meanings, and values in the Longkap-longkap dance. This research is a type of qualitative research using a phenomenological approach derived from field data sources and literature. The results of the research found describe the life of the Sakai people and the way of treatment carried out by the Sakai people through a dance to cure diseases. The beauty that is seen in the form of dance movements, treatment methods, and the socio-culture of the Sakai tribal community makes this culture a form of expressing identity that is unique to minority groups.

 


Keywords


Estetika, Tari Longkap-longkap, Suku Sakai

References


Bahar, Mahdi. 2006. Seni pertunjukan Indonesia. Padangpanjang. STSI Padangpanjang

Barker, Chris. 2009. Cultural Studies:Teori dan Praktik. Bantul: Kreasi Wacana

Budisantoso, dkk.1986.Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya. Riau: Pemerintah daerah Provinsi Rau.

Cangara, Hafied H. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Persada.

Daryusti. 1996. Estetika Tari. Padangpanjang: ASKI Padangpanjang

Eliade, Mercia. 2002. Sakral dan Profan. Tanggerang:Fajar Pustaka Baru.

Gie, The Liang, 1997, Filsafat Keindahan, Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.

Hadi, Sumandiyo. 1996. Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Manthili.

Haryanto, Rudi. 2019. “Pemberdayaan Spiritual Masyarakat Suku Sakai

di Kabupaten Bengkalis” Jurnal At-taghyir. 1. 187-206.

Khanizar. 2021. “Membaca Seni Pertunjukan: Wacana Teks, Hingga Kesadaran

Budaya:.https://etnoestetika.blogspot.com/2021/01/membacaseni

Sachari, Agus, 2002, Estetika Makna, Simbol dan Daya, Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Setiawati Nur, Atia. 2014. “Suku Sakai Dalam Tujuh Unsur Kebudayaan”

https://edhoantro.wordpress.com.dipublikasikan 14 April, 2014.

Soedarsono. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Suparlan. 1995. Orang Sakai di Riau: Masyarakat Terasing Dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor

Piliang, Yasraf Amir.2011. Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-

batas Kebudayaan Edisi 3. Bandung: Pustaka Matahari.


Article Metrics

 Abstract Views : 276 times
 PDF Downloaded : 62 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.