REPRESENTATION OF JAPANESE POST-COLONIAL EXPERIENCE IN THE YEAR OF 1942-1945 BASED ON PRAMOEDYA ANANTA TOER’S NOVEL “PERBURUAN”

Rifqia Kartika Ningrum(1), Herman J. Waluyo(2), Retno Winarni(3),
(1) FKIP Pascasarjana Universitas Maret  Indonesia
(2) FKIP Pascasarjana Universitas Maret  Indonesia
(3) FKIP Pascasarjana Universitas Maret 

Corresponding Author
Copyright (c) 2017 Humanus

DOI : https://doi.org/10.24036/humanus.v16i1.7943

Full Text:    Language : en

Abstract


REPRESENTASI POSKOLONIAL MASA PENJAJAHAN JEPANG  TAHUN 1942-1945 DALAM NOVEL PERBURUAN  KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

Abstract

This article is aimed to describe post-colonial forms which represented by the figures in the Pramoedya Ananta Toer’s novel Perburuan. This novel portrays about a character named Hardo who fought Japanese colonialism together with his two friends, Dipo and Karmin. However, their plan was failed to be implemented. It was making Hardo a Japanese fugitive. This novel is about the history of Japanese colonialism in Indonesia. Therefore, this novel can be studied with post-colonial theory. Type of this research is descriptive qualitative research using post-colonial approach. Researchers gathered the data by searching data in the novel that has relevance to the three formulations of the post-colonial theory that have been found. These three formulations include resistance, betrayal, and character’s self-doubt (ambivalence). The technique used in this article is content analysis. The research steps were determined the data source, collection the data, classification the data, and data analysis. Data analysis technique used was Miles and Huberman model that consists of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Through the representation of characters in the novel found the forms of resistance, betrayal, and characteristic’s self-doubts as forms of post-colonial representation.

Key words : Representation, post-colonial analysis, novel         

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk poskolonial yang direpresentasikan oleh tokoh-tokoh dalam novel Perburuan karya Pramoedya Ananta Toer. Novel Perburuan menggambarkan tentang kondisi penjajahan Jepang yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1942-1945. Novel ini bercerita tentang seorang tokoh bernama Hardo yang melawan penjajahan Jepang bersama dua kawannya, Dipo dan Karmin. Namun, rencana tersebut gagal dilaksanakan sehingga menjadikan Hardo sebagai buronan Jepang. Novel ini mengandung sejarah penjajahan Jepang di Indonesia. Oleh karena itu, novel ini dapat dikaji dengan teori poskolonial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan poskolonial. Cara kerjanya yaitu dengan mencari data dalam novel yang memiliki keterkaitan dengan tiga formulasi dari teori poskolonial yang telah ditemukan. Tiga formulasi tersebut meliputi usaha perlawanan, pengkhianatan, dan kebimbangan tokoh (ambivalensi). Teknik yang digunakan yaitu analisis isi. Langkah penelitiannya adalah menentukan sumber data, pengumpulan, pengklasifikasian, dan analisis data. Teknik analisis datanya menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Melalui representasi tokoh dalam novel tersebut ditemukan bentuk-bentu perlawanan, pengkhianatan, dan kebimbangan tokoh sebagai bentuk representasi poskolonial.

Kata Kunci: Representasi, analisis poskolonial, novel


Keywords


Representation, post-colonial analysis, novel

References


Al-Saidi, A. A. H. (2014). Post-colonialism Literature the concept of self and the other in Coetzee’s Waiting for the Barbarians: An Analytical Approach. Journal of Language Teaching and Research. 5 (1), 95-105.

Al-Hafizh, M. (2016). Racism in the Post-colonial society: A critical discourse analysis to Jacqueline Woodson’s Novels. Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Humaniora. XV (2), 177-194.

Alhojailan, M. I. (2012). Thematic analysis: A critical review of its process and evaluation. West East Journal of Social Sciences. 1 (1), 39-47.

Andalas, E. F. (2016). Citra kolonial dalam film Avatar (2009): Sebuah tinjauan poskolonial. Jurnal Ilmiah Humaniora. 12 (1), 1-10.

Astuti, L. D. P & Suhendra, I. (2014) Novel Pramoedya siap difilmkan. http://www.viva.co.id/ gaya-hidup/570283-novel-pramoedya-siap-difilmkan. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2017.

Baird, J. K. (2016). War crimes in Japan-occupied Indonesia: Unraveling the persecution of Achmad Mochtar. The Asia-Pacific Journal. 14 (4), 1-10.

Day, T. & Foulcher, K. (2008). Sastra Indonesia modern kritik postkolonial. Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Dewojati, C. (2017). Ambivalensi dan kuasa perempuan terjajah dalam Karina Adinda: Lelakon Komedie Hindia Dalem Tiga Bagian. Jurnal Ilmiah Kajian Sastra. 20 (1), 1-13.

Efendi, A. N. (2016). Membaca resistensi terhadap kolonialisme dalam cerpen “Samin Kembar” Karya Triyanto Triwikromo. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.16 (2), 225-234.

Fajar, Y. (2015). Perlawanan terhadap penjajahan dalam puisi-puisi Indonesia dan Korea. Jurnal Ilmiah Kajian Sastra. 18 (2), 183-193.

Iryana, W. (2016). Protes sosial petani indramayu masa pendudukan Jepang (1942-1945). Jurnal Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya. 8 (3), 285-300.

Kamaruddin, S. A. (2012). Pemberontakan petani UNRA 1943 (Studi kasus mengenai gerakan sosial di Sulawesi Selatan pada masa pendudukan Jepang). Jurnal Makara Sosial Humaniora. 16 (1), 19-35.

Miyondri, P. (2017). Analisis terjemahan bahasa perancis pada Novel Perburuan Karya Pramoedya Ananta Toer. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. 17 (1), 57-71.

Nasri, D. (2016). Ambivalensi kehidupan tokoh Larasati dalam roman Larasati karya Pramoedya Ananta Toer: Kajian pascakolonialisme. Jurnal Bahasa dan Sastra. 7 (1), 25-36.

Nurgiyantoro, B. (2009). Teori pengkajian sastra. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Omar, S. M. (2012). Rethinking development from a postcolonial perspective. Journal of Conflictology. 3 (1), 42-49.

Padmavathi, B. V. V. (2015). Post colonial Indian-fiction novel—A study of Arundhati Roy’s the God of small things. Research Journal of English Language and Literature. 3 (1), 142-146.

Ratna, N. K. (2008). Postkolonialisme Indonesia (Relevansi sastra). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, N. K. (2010). Sastra dan cultural studies representasi fiksi dan fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rifai, Muhammad. 2010. Biografi singkat 1925-2006 Pramoedya Ananta Toer. Jogjakarta: Garasi House of Books.

Santosa, P. (2009). Perlawanan bangsa terjajah atas harkat dan martabat bangsa: Telaah postkolonial atas tiga sajak Indonesia modern. Jurnal Ilmiah Kajian Sastra. 12 (2), 147-156.

Sarijan. (2015). Refleksi manusia terjajah dalam novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer: Kajian poskolonial. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya. 2 (1), 21-30.

Suastika, I. N. (2012). Nasionalisme dalam perspektif postmodernisme, postrukturalisme, dan postkolonialisme. Jurnal Media Komunikasi FIS. 11 (1), 30-44.

Sungkar, L. A. (2013). The other dalam Gadis berkulit hitam Karya Sembene Ousmane. Jurnal Ilmiah Kajian Humaniora. 17 (1), 156-167.

Sutopo. (2002). Pengantar penelitian kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press.

Toer. P.A. (1994). Perburuan. Cetakan ke 2. Yogyakarta: Hasta Mitra.

Wibowo, P. N. H. (2015). Novel Gadis pantai karya Pramoedya Ananta Toer sebagai Dasar Penciptaan Skenario. Jurnal Fotografi Televisi Animasi. 11 (1), 53-68.

Young, R. (2008). Postcolonialism: A historical introduction. London: Blackweel Publishing.


Article Metrics

 Abstract Views : 1421 times
 PDF Downloaded : 415 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Humanus

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.