THE MEANING OF ALPHA FEMALE IN FEMALE LIBRARIAN: Building a Positive Image of Libraries through Female Librarians as Alpha Female
(1) UNIVERSITAS PADJADJARAN  Indonesia
(2) Universitas Padjadjaran  Indonesia
Corresponding Author
Copyright (c) 2017 Humanus
DOI : https://doi.org/10.24036/humanus.v16i1.7344
Full Text: Language : id
Abstract
Membangun Citra Positif Perpustakaan Melalui Kiprah Pustakawan Perempuan Sebagai Alpha Female
Abstract
The profession of librarians is often associated with women. This can be justified if we refer to data and research results that have been done in several countries. However, many women who work in the library, this does not necessarily describe that library work is a simple and easy job. However, on the contrary, work in the field of library is increasingly complex and demands the competence and mastery of information technology. Moreover, the expectations of some users who demand a fast and quality service. Therefore to answer this problem required a female librarian who has the competence, intelligent and able to become a leader for his group and can show the characteristics as a professional. As for the description of people like this people call it with the term alpha female. With the birth of alpha female figures among female librarians is expected to change the positive image of librarians and library institutions. This is because the female alpha figure in the female librarian is a figure of women who are considered "perfect" are still rare today.
Keywords: library, librarian, symbolic interaction, alpha female.
Abstrak
Profesi pustakawan kerapkali dikaitkan dengan kaum perempuan. Hal ini dapat dibenarkan jika kita merujuk pada data dan hasil riset yang telah dilakukan di beberapa negara. Namun demikian banyaknya kaum perempuan yang bekerja di perpustakaan, ini tidak serta merta menggambarkan bahwa pekerjaaan perpustakaan merupakan pekerjaan yang sederhana dan mudah. Namun justru sebaliknya pekerjaaan di bidang perpustakaan saat ini semakin kompleks dan menuntut kompetensi dan penguasaan teknologi informasi. Apalagi harapan sebagian pengguna yang menuntut suatu pelayanan ayang cepat dan berkualitas. Oleh karena demikian untuk menjawab permasalahan ini diperlukan sosok pustakawan perempuan yang memiliki kompetensi, cerdas serta mampu menjadi pemimpin bagi kelompoknya dan bisa menunjukkan ciri-ciri sebagai seorang profesional. Adapun gambaran orang seperti ini orang menyebutnya dengan istilah alpha female. Dengan lahirnya sosok alpha female di kalangan pustakawan perempuan diharapkan mampu merubah citra yang positif terhadap pustakawan dan lembaga perpustakaan. Hal ini dikarenakan sosok alpha female pada diri pustakawan perempuan merupakan sosok wanita yang dianggap “sempurna” yang masih jarang ditemukan saat ini.
Kata Kunci : perpustakaan, pustakawan, interaksi simbolik, alpha female.
Keywords
References
Ahmadi, D. (2008). Interaksi Simbolik: Suatu Pengantar. Jurnal Mediator. Vol. 9. Nomor 2 Desember 2008.
Batra, P. (2004). Management Tought: A Collection, London: Full Cyrcle Publishing.
Creswell, J. W. (2010). Research design (pendekatan kualitatif, kuantitaif, dan mixed).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Effendy, O. U, (1998). Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Jeffkins, F. (1995). Public Relations, Alih bahasa Haris Munandar, Jakarta: Erlangga.
Kasali, Renald. (2005). Manajemen Public Relation. Jakarta: Pustaka Grafili.
Kusumastuti, F. (2002). Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Jakarta Selatan: Ghalia Indonesia.
Kuswarno, Engkus. (2013). Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi (konsepsi,
pedoman, dan contoh penelitiannya). Bandung: Widya Padjajaran
Maesaroh, I. (2014). Implementasi Library 3.0 di Perpustakaan PTAI. Jurnal IQRA, Vol. 8 Nmor 2 Tahun 2014.
Manapiring, H. (2015). The Alpha Gil’s Guide. Jagakarsa: Gagas Media.
Ningsih, D. W. (2016). Perempuan Pada Pekerjaaan Perpustakaaan. Skripsi, UNAIR Surabaya.
Rosinar, E. (2011). Pustakawan Tunjukan Gregetmu. Jurnal Edulib, Vol. 1, No. 1 November 201.
Rumanti, M. A. (2002). Dasar-dasar Public Relations. Jakarta: Grasindo.
Ruslan, R. (2007). Manajemen Pulic Relations & Media Komunikasi: konsep dan aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Satlita, L. (2006). Public Relations Teori Dan Praktek. Yogyakarta: Fak Ilmu Sosial UNY.
Soemirat, S. dan Ardianto, E. (2002). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Article Metrics
Abstract Views : 836 timesPDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 260 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Humanus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.