TRANSLATION TECHNIQUE OF UTTERANCE WHICH ACCOMMODATE RESPONSES OF EXPRESSIVE CRITIZING AND APOLOGIZING SPEECH ACTS
(1) Universitas Sebelas Maret Surakarta  Indonesia
(2) Universitas Sebelas Maret Surakarta  Indonesia
(3) Universitas Sebelas Maret Surakarta  Indonesia
Corresponding Author
Copyright (c) 2019 Humanus
DOI : https://doi.org/10.24036/humanus.v18i1.102391
Full Text: Language : id
Abstract
The aims of this article are to observe sentences which accommodate types of respond towards criticizing and apologizing expressive speech act in Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children novel, and the translation techniques used. This article employed descriptive qualitative method with content analysis and FGD (Focus Group Discussion). Content analysis was used to collect the data in terms of respond types. In addition, FGD used to determine the translation techniques. The researcher applied purposive sampling to determine the source of data. Furthermore, the data were validated using source triangulation and methodological triangulation. The researcher limited the data into four main characters in the novel. The research finding shows that there are 18 types of response. They are assertive, directive, commissive, and expressive. In addition, there are 14 translation techniques used. The translation techniques used are established equivalent, variation, explicitation, modulation, pure borrowing, implicitation, reduction, linguistic amplification, transposition, generalization, addition, literal, discursive creation, and paraphrase.
Keywords: expressive speech act, responses, translation techniques
TEKNIK PENERJEMAHAN PADA KALIMAT YANG MENGAKOMODASI RESPON TERHADAP TINDAK TUTUR EKSPRESIF MENGKRITIK DAN MEMINTA MAAF
Abstrak
Tujuan dari artikel ini adalah untuk meneliti kalimat yang mengakomodasi jenis – jenis respon terhadap tindak tutur mengkritik dan meminta maaf pada novel Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children, dan teknik penerjemahan yang digunakan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik simak dan catat dan diskusi kelompok terpusat (FGD). Teknik simak dan catat digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa kalimat yang mengakomodasi jenis – jenis respon. Selanjutnya, diskusi kelompok terpusat digunakan untuk menentukan teknik penerjemahan apa saja yang digunakan. Peneliti menentukan sumber data penelitian menggunakan teknik cuplik. Kemudian, data penelitian divalidasi menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Peneliti membatasi data penelitian yang berasal dari empat tokoh utama dalam novel. Temuan penelitian ini antara lain, terdapat 18 jenis respon yaitu: asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Sedangkan, dalam hal teknik penerjemahan terdapat 14 teknik. Teknik penerjemahan tersebut antara lain: padanan lazim, variasi, eksplisitasi, modulasi, peminjaman murni, implisitasi, reduksi, amplifikasi linguistik, transposisi, generalisasi, adisi, literal, kreasi diskursif, dan parafrasa.
Kata kunci: tindak tutur ekspresif, respon, teknik penerjemahanKeywords
References
Ardi, H. 2016. Dampak Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan: Studi Kasus pada Teks Sosial. Humanus, XV (2), 142-153
Creswell, J.W. (2003). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed method approaches. Thousand Oaks, Calif: Sage Publications.
Djatmika. (2016). Mengenal pragmatik yuk!?.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fitriana, I. (2014). Analisis Teks dan Kualitas Terjemahan Tindak Tutur Ekspresif dalan Novel Stealing Home (Hati yang Terenggut) karya Sherryl Wood. Tesis. Universitas Sebelas Maret: Surakarta
Hapsari, P.W. (2016). Kajian Terjemahan Kalimat yang Merepresentasikan Tindak Tutur Asertif Menjawab Dalam Dua Versi Terjemahan Novel Pride and Prejudice. Tesis: Universitas Sebelas Maret: Surakarta
Limyana. (2014). Terjemahan Tindak Tutur Asertif Tokoh Utama dalam Novel The Kite Runner Karya Khaled Hosseini dan Dampaknya Terhadap Kualitas Terjemahannya. Tesis.Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Molina, L & Albir, A.H. (2002). Translation technique revisited: A dynamic and functionalist Approach”, dalam Meta: Translator’s Journal, XLVII (4), 499-512.
Poerdawarminta. (1999). Psikologi komunikasi. Jakarta: UT.
Putri, N.S. (2017). Tingkat keakuratan dan keberterimaan Terjemahan Kalimat yang Mengakomodasi Tindak Tutur Komisif pada Novel Insurgent (The Accuracy and Acceptability of Translation on the Sentences Which Accommodate Commissive Spech Act in the Insurgent Novel)“, dalam Widyaparwa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 45 (2), 151-164
Saddhono, K. & Kasim, F. (2016). “The Form and Function of Local Language in Directive Speech Act At A University in Central Sulawesi”, dalam Lingua Cultura: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, Kebudayaan, dan Kesusastraan, 10(1), 37-42
Searle, J. (1979). Expression and meaning: Studies in the theory of speech act. Cambridge, England: Cambridge University.
Spradley, J.P. (1980). Participant observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Subandi A. (1982). Psikologi sosial. Jakarta. Bulan Bintang.
Wahyudi. (2016). Analisis Terjemahan Tindak Tutur Giving Compliment pada Subtitle Film Twilight Series dan Kualitas Terjemahannya. Tesis. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Yule, G. (1996). The study of language. Great Britain: Cambridge University Press.
Juita, N. 2016. Tindak tutur tokoh dalam kaba: Pencerminan kearifan dan kesantunan berbahasa etnis minangkabau. Humanus, XV (1), 92-104
Safar, M. 2016. Tindak tutur direktif dalam transaksi jual – beli di pasar sentral watampone. Humanus, XV (2), 167-176
Rosita, N. 2017. Keakuratan, Kejelasan, dan Keterbacaan dalam Penerjemahan novel cinta berlatar sejarah. Humanus, 17(1), 109-125
Article Metrics
Abstract Views : 788 timesPDF Downloaded : 248 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Humanus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.