Peran Konselor dalam Mereduksi Tingkat Kenakalan Remaja di Kabupaten Pandeglang
(1) Universitas Mathla'ul Anwar Banten  Indonesia
Corresponding Author
Copyright (c) 2019 Dody Riswanto
DOI : https://doi.org/10.24036/rapun.v10i2.106065
Full Text: Language : en
Abstract
Abstract: This study discusses juvenile delinquency studies in Pandeglang district and the role of counselors in resolving the juvenile delinquency phenomenon, the research method used is qualitative data collection techniques of interviews, observation, and documentation studies, researchers act as key instruments, observations carried out for 1 year, interviews were conducted with 3 respondents, and documentation studies were collected from various literature, the findings and discussion of the study illustrated that juvenile delinquency consisted of criminal theft of motorbikes, high speed motorbikes and modified exhausts, and did not care about the environmental conditions of the residence , the conclusion of the study is that the role of the counselor is very important in reducing the level of juvenile delinquency with the counselor's mental and psychological readiness, namely the ability of the counselor to lead, understand multiculturalism, provide reinforcement to students, and train themselves in order to have good personality competencies, the implications of this research are very important for school teachers and the community to measure the level of juvenile delinquency and how to prevent future levels of juvenile delinquency in the future.
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang studi kenakalan remaja di kabupaten Pandeglang dan peran konselor dalam menyelesaikan fenomena kenakalan remaja tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, peneliti berperan sebagai instrumen kunci, observasi dilaksanakan selama 1 tahun, wawancara dilakukan bersama 3 orang responden, dan studi dokumentasi dikumpulkan dari berbagai literature, hasil temuan dan pembahasan penelitian menjabarkan bahwa kenakalan remaja terdiri dari tindakan kriminal pencurian sepeda motor, memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan knalpot modifikasi, serta tidak peduli terhadap kondisi lingkungan tempat tinggal, kesimpulan penelitian adalah bahwa peran konselor sangat penting dalam mereduksi tingkat kenakalan remaja dengan kesiapan mental dan psikis konselor, yaitu kemampuan konselor dalam memimpin, memahami multikulturalisme, memberikan penguatan kepada siswa, dan melatih diri agar memiliki kompetensi kepribadian yang baik, implikasi penelitian ini sangat penting bagi guru sekolah dan masyarakat untuk mengukur tingkat kenakalan remaja dan bagaimana strategi dalam mencegah tingkat kenakalan remaja di masa mendatang.
Keywords
References
Andrianto., & Alimron. (2019). Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Lebak Mulyo Kecamatan Kemuning kota Palembang. Jurnal PAI Raden Fatah, 1(1), 82-104.
Creswell, J.W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches Fourth Edition. Los Angeles: Sage Publications, Inc.
Aviyah, E., & Farid, M. (2014). Religiusitas, Kontrol Diri dan Kenakalan Remaja. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(2), 126-129.
Fatimah, S., & Umuri, MT. (2014). Faktor Penyebab Kenakalan Remaja, Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunung kidul. Jurnal Citizenship, 4(1), 87-95.
Johnson, R.B., & Christensen, L. (2014). Educational Research: Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches Fifth Edition, Los Angeles: Sage Publications, Inc.
Neuman, W.L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, Seventh Edition. London: Pearson Education Limited.
Nisar, M., Ullah, S., Ali, M., & Alam, S (2015). Juvenile Delinquency: The Influence of Family, Peer and Economic Factors on Juvenile Delinquents. Journal of App. Sci. Report, 9(1), 37-48.
Oktawati, W. (2017). Kenakalan Remaja di Desa Sungai Paku (Studi kasus SMP 4 Kampar Kiri Kabupaten Kampar). Jurnal Jom FISIP, 4(2), 1-15.
Riswanto, D., Mappiare-AT, A., & Irtadji, M. (2016). Karakteristik Kepribadian Ideal Konselor (Studi Hermeneutika Gadamerian). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(11), 2113-2117.
Riswanto, D. Mappiare-AT, A. & Irtadji, M. (2017). Kompetensi Multikultural Konselor Pada Kebudayaan Suku Dayak Kalimantan Tengah. JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, 1(2), 215-226.
Riswanto, D. (2017). Karakteristik Pribadi Ideal Calon Konselor berdasarkan Teks Huma Betang Suku Dayak: Kajian Hermeneutika Gadamerian. Tesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Universitas Negeri Malang.
Riswanto, D. (2019). Penguatan Nilai-nilai Pancasila dan Kebangsaan Kepada Peserta Didik Pada Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jurnal Civic Education, 3(1), 13-19.
Riswanto, D. (2019). Kompetensi Manajerial Konselor Pada Layanan Konseling Kelompok. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 156-168.
Riswanto, D. (2019). Falsafah Huma Betang di Kalimantan Tengah: Sebuah Pergulatan Identitas Konselor Dayak Muslim. Jurnal Ilmiah Syiar, 19(1), 68-76.
Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV Sagung Seto.
Tracy, S.J. (2013). Qualitative Research Methods: Collecting Evidence, Crafting Analysis, Communica ting Impact. Chichester: Wiley-Blackwell A John Wiley & Sons, Ltd, Publications.
Widodo, G.S., & Hariyono, H. (2016). Persepsi Guru tentang Kenakalan Siswa: Studi Kasus di Sekolah Dasar Raja Agung. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 23(2), 142-153.
Article Metrics
Abstract Views : 1609 timesPDF Downloaded : 629 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Dody Riswanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.