Kontribusi Pragmatisme pada Pendidikan Vokasional di Era Digital

Murni Astuti(1), Winda Lestari Siregar(2), Efmi Maiyana(3), Nizwardi Jalius(4), Refdinal Refdinal(5),
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(3) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(4) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(5) Universitas Negeri Padang  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.24036/jtev.v10i1.126108

Full Text:    Language : en

Abstract


Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan, baik sebagai fungsi sosial maupun sebagai arah pertumbuhan dan perkembangan manusia menuju lebih baik . Dengan kemajuan Teknologi mempengaruhi mempengaruhi pragmatism pada Pendidikan vokasi, Pendidikan tidak hanya sekedar persoalan teknis tetapi juga mencakup persoalan etika dan teologis yang saling melengkapi. Pendidikan dan dunia industri tidak terlepas dari perkembangan teknologi baru yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan Sumber Daya Manusia dengan kemampuan yang lebih tinggi untuk mendukung peningkatan produktivitas. Sekolah kejuruan sebagai lembaga pendidikan tinggi pasca sekolah menengah mempunyai peranan penting dalam merencanakan dan menciptakan sumber daya manusia yang profesional dan efektif. Pendidikan yang diselenggarakan di berbagai Universitas pada tingkat akademik dan politeknik bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa guna mempersiapkan mereka menjadi pekerja tingkat menengah atau tinggi, namun memiliki keterampilan yang cukup di samping keterampilan konseptual yang handal di era digital saat ini. Pendidikan dan pelatihan vokasi merupakan suatu pendekatan pendidikan yang menitikberatkan pada kebutuhan industri agar peningkatan dan pengembangan pribadi dalam industri dapat tercapai. Berdasarkan teori yang ada, pendidikan vokasi mempunyai peluang untuk menjawab berbagai tantangan perubahan yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Namun kebijakan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada dasarnya adalah kebijakan penerapan gagasan filsafat pragmatis, khususnya filsafat mengambil konsekuensi praktis sebagai standar penentuan nilai keadilan dan kebenaran. Akar pemikiran pragmatis inilah yang kemudian akan bermakna dalam menetapkan tujuan pendidikan masa depan seperti, keterampilan karir dan kemampuan memecahkan masalah sosial secara efektif. Bagi perguruan tinggi penyelenggara pendidikan profesional, kondisi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan untuk semakin memperkuat perannya sebagai penghasil sumber daya manusia yang mampu menjawab kebutuhan pasar industri global yang terus membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengikuti perubahan yang terjadi saat ini.


Keywords


Kontribusi, Pragmatisme, Digital, Vokasional

Article Metrics

 Abstract Views : 327 times
 PDF Downloaded : 104 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.