Abstract


Mesin balancing roda yang ada di pasaran terdiri dari banyak merk dan tipe. Prosedur penggunaannya berbeda untuk setiap mesin balancing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kompetensi balancing roda antara mahasiswa yang diajar menggunakan media video dengan mahasiswa yang diajar menggunakan media gambar; (2) perbedaan kompetensi balancing roda antara mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang menggunakan media video dengan yang menggunakan media gambar; (3) perbedaan kompetensi balancing roda antara mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang menggunakan media gambar dengan yang menggunakan media video; dan (4) interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kompetensi balancing roda. Penelitian ini merupakan penelitan quasi-experiment faktorial 2x2. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif angkatan 2021 Universitas Negeri Semarang. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling. Instrumen pengumpulan data berupa tes unjuk kerja dan angket. Teknik analisis yang digunakan adalah ANOVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan kompetensi balancing roda yang signifikan antara mahasiswa yang diajar menggunakan media video dengan mahasiswa yang diajar menggunakan media gambar; (2) kompetensi balancing roda mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan menggunakan media video lebih tinggi dari yang menggunakan media gambar; (3) kompetensi balancing roda mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan menggunakan media gambar lebih tinggi dari yang menggunakan media video; dan (4) terdapat interaksi yang signifikan antara media video dan motivasi belajar terhadap kompetensi balancing roda. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media video memiliki potensi untuk meningkatkan kompetensi balancing roda dengan memperhatikan tingkat motivasi belajar dari mahasiswa.


Keywords


kompetensi balancing roda; media; motivasi belajar