Abstract
Keterbatasan perangkat pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa, sarana pembelajaran mandiri yang dapat digunakan siswa, serta rendahnya kompetensi siswa yang menyebabkan hasil belajar belum memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul pembelajaran teknik pengelasan Tungsten Inner Gas (TIG) dengan pendekatan service learning sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE yaitu: (1) Analisis, (2) Perancangan, (3) Pengembangan, (4) Penerapan dan (5) Evaluasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dimana data yang didapatkan langsung dari sumbernya, yaitu, guru, pakar dan siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan mendiskripsikan kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan pada media yang dikembangkan. Hasil penelitian pengembangan ini dinyatakan valid bedasarkan aspek kelayakan isi modul dengan rata-rata 0.857, kelayakan penyajian dengan rata-rata 0.863, aspek kelayakan bahasa dengan rata-rata 0.827, aspek model WBL dengan rata-rata 0.945, serta aspek service learning dengan rata-rata 0.833, Modul yang dikembangkan praktis dengan nilai kepraktisan dari respon siswa 90.81 dan respon guru 90,80 serta perhitungan gain score yang diperoleh 0.60 dengan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Modul Pembelajaran Teknik Pengelasan Tungsten Inner Gas (TIG) Dengan Pendekatan Service Learning valid, praktis dan efektif untuk dimanfaatkan sebagai sebuah media pembelajaran teknik pengelasan.
Keywords
Modul Pembelajaran; Pengelasan TIG; Service Learning