Abstract
Kebutuhan listrik di Lahan 200 Desa Simpang Jonder selama ini dipenuhi oleh genset dan solar, hal ini dikarenakan desa belum teraliri listrik PLN. Namun, terjadinya kelangkaan solar yang diakibatkan dari berkurangnya kuota solar di riau pada tahun 2022 serta terjadi kenaikan harga solar mengharuskan desa mencari alternatif untuk mengurangi penggunaan solar. Lahan 200 Desa Simpang Jonder memiliki lahan pohon karet yang cukup luas, sebanding dengan melimpahnya hasil biji karet yang dihasilkan dari lahan tersebut. Melihat peluang melimpahnya biji karet di Lahan 200 Desa Simpang Jonder, maka pemanfaatan biji karet yang tepat dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa tersebut. Pembuatan biodiesel dari biji karet dapat diproses dengan metode non-katalis “superheated methanol” pada tekanan atmosfir. Penelitian ini bertujuan menghitung potensi biodiesel dari biji karet, menghitung potensi energi daya listrik dan menghitung konsumsi bahan bakar serta biaya konsumsi bahan bakar. Dari penelitian ini didapat biodiesel sebanyak 174,498 L/hari dan penelitian menggunakan bahan bakar campuran biodiesel dengan solar. Energi listrik dan penghematan konsumsi bahan bakar serta penghematan biaya konsumsi bahan bakar pada B5 = 1.652,78 kWh, 3,75%, B10 = 1.597,94 kWh, 8,60%, B15 = 1.528,73 kWh, 13,27% dan B20 = 1.437,97 kWh, 18,28%. Berdasarkan hasil tersebut B20 dapat dipilih sebagai bahan bakar campuran yang efisien.
Keywords
Biji Karet, Biodiesel, Listrik, Bahan bakar, Solar