Abstract


Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali adalah salah satu Bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero). Bandara ini terletak di sebelah selatan Bali, tepatnya di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. PT Angkasa Pura I (Persero) semakin memantapkan diri dalam memasuki layanan berstandar kelas dunia. Untuk itu, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai tak hanya dituntut untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpang, namun juga didorong agar memiliki sistem pengelolaan lingkungan yang baik dan tidak membahayakan lingkungan sekitarnya (eco friendly). Sejalan dengan spirit itu, maka pemanfaatan energi listrik di bandar udara memiliki peranan penting dalam mewujudkan ecogreen airport yaitu pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber pembangkit energi listrik. Pembangkit listrik yang paling berpotensi untuk diterapkan di kawasan bandar udara yaitu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Selain mendukung program ecogreen airport, pemanfaatan PLTS juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi biaya operasional bandar udara. Karena beban maksimal dari pagi sampai sore sebesar 193.500 watt maka sistem PLTS yang dirancang adalah sistem On Grid dengan 2 buah Inverter 3 phase sebesar 120 KW. Dengan menggunakan software PvSyst maka didapatkan hasil bahwa Untuk perencanaan PLTS di Bandara Ngurah Rai Bali menggunakan teknologi monocristaline dengan nilai investasi sebesar Rp. 1.612.000.000 dengan daya Nominal Power 240 Kw dan daya yang dihasilkan sebesar 451 Mwh/Years

Keywords


PLTS, Ecogreen, Airport, Pv Syst, On Grid