Penanganan Kasus Interferensi Sistem Egsm dan Lte di Pita 800 Mhz Area Pekanbaru Menggunakan Pemisahan Kanal (Guard Band)

Yusnita Rahayu(1), Abdul Muttaqin(2),
(1) Universitas Riau  Indonesia
(2) Universitas Riau  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.24036/jtev.v5i1.1.106755

Full Text:    Language : en

Abstract


Sistem LTE dan EGSM dalam Alokasi frekuensi di Indonesia berada pada spektrum frekuensi yang berdekatan. Hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan interferensi antara kedua sistem. Penelitian ini berfokus pada meminimalisasi interferensi antara downlink LTE(base station LTE sebagai interferer) terhadap uplink EGSM (base station EGSM sebagai korban interferensi) menggunakan teknik pemisahan kanal. Interferensi ini berpotensi menurunkan kualitas penerimaan sinyal pada base station EGSM. Pada penelitian ini dilakukan analisa untuk mengetahui potensi adanya interferensi antara sistem LTE dan EGSM pada pita frekuensi 800 MHz dengan melakukan simulasi menggunakan software SEAMCAT. Hasil yang diperoleh untuk menghilangkan interferensi yang terjadi pada sistem LTE dan EGSM adalah dengan penambahan guard band, dengan jarak terbaik didapatkan pada jarak 4 km dengan tingkat C / I  ≥12 dB pada zona lingkungan URBAN dan jarak 5 km pada lingkungan zona SUB URBAN

Keywords


Alokasi Frekuensi, LTE, GSM, Guard Band, Interferensi, SEAMCAT

References


Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Pekanbaru. (2014). Laporan Tahunan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II. Pekanbaru.

Fauzan Jamaludin. (2019, January 26). Kemkominfo Mulai Proses Penataan Ulang Frekuensi 800-900 MHz. diakses dari https://www.merdeka.com/teknologi/kemkominfo-mulai-proses-penataan-ulang-frekuensi-800-900-mhz.html

Raden Adiwena Hydravicyan. (2008). Evaluasi Pemisahan Pita Uplink GSM Terhadap Downlink IS-95 CDMA Sebagai Interferer Pada Alokasi Spektrum Bersama. (Tugas Akhir), Institut Teknologi Bandung. Diakses dari https://digilib.itb.ac.id/index.php/gdl/view/8978/

Mathe, D. M., Freitas, L. C., Farias, F. S., & Costa, J. C. W. A. (2014). Interference analysis between digital television and LTE system under adjacent channels in the 700 MHz band. International Journal of Information Technology & Computer Science (IJITCS), 13(2), 42-50.

Febryanti, S., Hendrantoro, G., & Kuswidiastuti, D. (2013). Analisis Kinerja Metode Power Control untuk Manajemen Interferensi Sistem Komunikasi Uplink LTE-Advanced dengan Femtocell. Jurnal Teknik ITS, 2(2), A355-A360.

Dewi arisyanti. (2013). Analisis dan Simulasi Pemakaian Bersama Alokasi Frekuensi 2.5 GHz untuk Teknologi IMT WiMAX Bergerak Dan TV Satelit di Indonesia. (Tesis), Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.

CEPT. ECC, 2016. SEAMCAT handbook version-2, 2016.

Catalina-Marina Crina, (2014), Study on Coexistence between Long Term Evolution and Global System for Mobile Communication. Buletinul Stiintific al Universitatii Politehnica Timisoara, Volume 59(73), Issue 1, 2014.

Hikmaturokhman, A., Wahyudi, E., & Sulaiman, H. (2014). Analisa Pengaruh Interferensi Terhadap Availability pada Jaringan Transmisi Microwave Menggunakan Software PATHLOSS 5.0 Studi Kasus di PT. Alita Praya Mitra. Jurnal ECOTIPE, 1(2), 8-17.

CEPT ECC, 2010. Report from CEPT to the European Commission in response to Task 2 of the Mandate to CEPT on the 900/1800 MHz bands.


Article Metrics

 Abstract Views : 403 times
 PDF Downloaded : 141 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.