PENDIDIKAN KARAKTER? PENDIDIKAN SENI BERBASIS BUDAYA SEBAGAI SEBUAH SOLUSI

Esy Maestro(1),
(1) Jurusan Sendratasik FBS UNP Padang  Indonesia

Corresponding Author



Full Text:    Language : id

Abstract


Semenjak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menggulirkan kebijakan Kurikulum 2013 di sekolah, sejak itu pula topik-topik tentang pendidikan berkarakter di kalangan pemerhati pendidikan dan pendidik menjadi perbicangan yang kian hangat dan menyita perhatian. Namun demikian, sebelum pendidikan karakter akan diterapkan di wahana persekolahan, ada baiknya para pendidik seperti guru, merenungkan kembali, apakah selama ini pendidikan karakter itu sudah ada dalam dinamika keseharian masyarakat dan dunia pendidikan itu sendiri. Menurut pandangan pemakalah, ada atau tanpa adanya pendidikan karakter yang dicanangkan dalam Kurikulum 2013, sesungguhnya pendidikan ini sudah lama hadir dalam pendidikan non-formal, termasuk pendidikan formal. Meskipun tidak dituliskan sebagaimana kurikulum di sekolah, kearifan lokal yang sudah berkembang sejak lama dalam kehidupan masyarakat luas, dapat dikatakan sebagai bagian dai pendidikan karakter. Dalam pendidikan formal, sudah begitu nyata jika beberapa mata pelajaran yang diberikan kepada siswa, khususnya yang berhubungan dengan pendidikan humaniora dan estetika, adalah mata pelajaran yang mengandung unsur pendidikan karakter. Lebih dari itu, aktivitas-aktivitas keseharian dalam masyarakat yang berhubungan dengan pendidikan seni, yang juga mengandung unsur pembentukan sikap dan perilaku melalui keterampilan, juga bagian dari pendidikan karakter. Jadi tidak sulit sesungguhnya untuk menemukan praktek pendidikan karakter saat ini di masyarakat maupun di sekolah. Adapun melalui pendidikan seni, baik yang terselenggara secara formal di sekolah maupun informal di luar sekolah, adalah bagian dari pendidikan karakter melalui pendidikan berbasis budaya yang tidak terbantahkan.


Keywords


Pendidikan Karakter, Seni Musik, Pendidikan formal/informal

References


Lickona, Thomas (1991). Educating for Character. New York: Bantam Book.

Lickona, Thomas (1993). The Return of Character Education. Jurnal: Educational Leadership, Vol. 51 Number 3, p. 6-11, Nov 1993. 42.

Koesoema, Doni A. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Bagus, Lorens (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.

Koentjaraningrat (1981), Mentalitas Kebudayaan dan Pembangunan. Jakarta: Balai Pustaka

Brandon, James R. Theatre in Southeast Asia. Cabridge, Massachusetts:Havard University Press, 1967.

Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl. Accelerated Learning. Nuansa: Bandung, 2002.

Edy Sedyawati. Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah. Rajawali Pers: Jakarta, 2007.

Endang Caturwati, Pertunjukan Indonesia, Bandung: Sunan Ambu STSI Press 2007.

Endang Caturwati, ed. Seni dalam Tumpuan Tradisi, Bandung: Sunan Ambu Press, 2009.

_______________. Sinden Penari Di Atas dan Di Luar Panggung. Bandung: Sunan Ambu Press& Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Hauser, Arnold. The Sociology of Art. Chicago and London: The University Of Chicago Press, 1985.

Hendayat Soetopo. Pendidikan dan Pembelajaran. UMM Press: Malang, 2005.


Article Metrics

 Abstract Views : 460 times
 PDF Downloaded : 246 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.