Abstract
Kayu lapis merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan dalam sektor industri kayu Indonesia yang memiliki peran dalam menyumbang devisa negara. Namun demikian, nilai ekspor kayu lapis cenderung mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Meningkatnya penerapan kebijakan Non-Tariff Measures (NTM) oleh negara mitra dagang diperkirakan memengaruhi ekspor kayu lapis Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan NTM terhadap ekspor komoditas kayu lapis Indonesia ke sebelas negara mitra dagang utama. NTM yang diteliti mencakup Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) dan Technical Barriers to Trade (TBT). Penelitian ini menggunakan model gravitasi dengan pendekatan Generalized Least Square, berdasarkan data panel selama periode 2001–2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel SPS, TBT, jarak ekonomi, nilai tukar rill, dan tarif berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor kayu lapis Indonesia. Sementara itu, variabel PDB berpengaruh positif signifikan terhadap ekspor kayu lapis Indonesia.