Abstract


Sistem distribusi merupakan bagian terpenting dalam proses penyaluran tenaga listrik, karena merupakan penghubung dari sumber ke konsumen. Sehingga Keandalan system distribusi tenaga listrik sangat diperlukan. Oleh karena itu diperlukan cara-cara untuk menjamin keandalan sistem tersebut. Salah satunya dengan menggunakan LBS Motorized Key Point dalam pengoperasian jaringannya. Total LBS Motorized Key Point yang terpasang sebanyak 620 set, tersebar di 230 penyulang 20 KV di seluruh PLN Bali. LBS Motorized Key Point yang terpasang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal dan belum semua fitur diintegrasikan dengan perangkat  SCADA, akibatnya tele metering, tele kontrol, tele status dan fault indicator tidak dapat dimonitor secara real time oleh pengatur operasi system 20 KV sehingga waktu penyalaan listrik di pelanggan jika terjadi gangguan akan lebih lama.   

Pada loop Penyulang Cokro diperoleh tingkat SAIDI sebelum LBS dioptimalisasi adalah sebesar 1,182 jam/pelanggan dan ENS nya sebesar 2.455,88 KWH. Sedangkan dengan LBS yang sudah dioptimalisasi diperoleh tingkat SAIDI sebesar 0,414 jam/pelanggan dan ENS nya sebesar 910,85 KWH. Dengan selisih perhitungan pada system loop Cokro sebelum dan sesudah LBS Motorized di Optimalisasi maka diperoleh tingkat SAIDI sebesar 0,768 jam/pelanggan dan ENS nya sebesar 1.545,03 KWH. Selisih tersebut menunjukkan dengan menggunakan LBS Motorized yang sudah dioptimalisasi di sistem loop penyulang Cokro maka tingkat keandalan sistem pada penyulang akan lebih baik.

Keywords


LBS Motorized Key Point, SCADA, SAIDI (System Average Interruption Duration Index), ENS (Energy Not Sold)