PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN SOLAR CONCENTRATOR TERHADAP PANAS PEROLEHAN (HEAT GAIN)

YOGI CANDRA -

Abstract


Solar concentrator merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk mengolah energi matahari menjadi energi panas. Teknologi ini layak untuk dikembangkan di Indonesia yang memiliki potensi energi matahari yang cukup besar. Permasalahan saat ini adalah solar concentrator yang masih bersifat statis belum diketahui pada sudut kemiringan berapakah didapatkan panas perolehan yang maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar panas perolehan pada saat posisi sudut kemiringan solar concentrator 0o, 10o, 20o dan 30o. Penelitian dilakukan di belakang Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang, pada bulan Januari dan bulan Mei 2015. Dari hasil penelitian pada bulan Januari, rata-rata panas perolehan yang didapatkan pada sudut kemiringan 0o sebesar 26,48 W, sudut kemiringan 10o sebesar 29,64 W, sudut kemiringan 20o sebesar 34,80 W dan sudut kemiringan 30o sebesar 36,88 W. Sedangkan dari hasil penelitian pada bulan Mei, rata-rata panas perolehan yang didapatkan pada sudut kemiringan 0o sebesar 23,52 W, sudut kemiringan 10o sebesar 24,95 W, sudut kemiringan 20o sebesar 25,71 W dan sudut kemiringan 30o sebesar 27,22 W. Berdasarkan data yang telah diperoleh diatas, dapat disimpulkan bahwa panas perolehan yang dihasilkan oleh solar concentrator dengan posisi sudut kemiringan solar concentrator 30o ternyata menghasilkan panas perolehan yang lebih besar dibandingkan dengan posisi sudut kemiringan 0o, 10o dan 20o. Sehingga posisi sudut kemiringan solar concentrator 30o dapat dijadikan acuan untuk pemasangan solar concentrator di daerah yang dilalui garis khatulistiwa.

Kata kunci: energi matahari, kolektor surya, solar concentrator, sudut kemiringan, dan panas perolehan


Full Text:

 Subscribers Only