ANALISIS NILAI KALOR BAHAN BAKAR BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU, KULIT DURIAN DAN ARANG WARUH MENGGUNAKAN PEREKAT TANAH LEMPUNG

SAWALUDDIN SAWALUDDIN -

Abstract


Upaya untuk mencari bahan bakar alternatif terbarukan (renewable) yang ramah lingkungan dilakukan terus-menerus guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil, sebagai bahan bakar dalam keperluan rumah tangga khususnya untuk pengganti minyak tanah. Salah satu energi terbarukan yang mempunyai potensi besar di Indonesia adalah biomassa. Dengan pemanfaatan limbah ampas tebu, kulit durian, pohon waru dan tanah lempung tersebut menjadi briket telah membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sampah. Tujuan penelitian ini membuat briket dengan sembilan varaiasi campuran terhadap bahan baku dan perekatnya, pengujian nilai kalor serta uji nyala api. Hasil penelitian membuktikan nilai kalor optimal diperoleh briket dengan variasi 42,5% ampas tebu, 42,5% kulit durian, 5% arang waru, 10% tanah lempung sebesar 11.763,05 KJ/Kg. dan hasil pengujian nyala api menggunakan anglo diperlukan waktu 2,15 menit briket terbakar, 3,25 menit untuk briket tidak mengeluarkan asap, lama nyala api sampai menjadi bara di perlukan 10 menit, uji memasak air dengan volume 1 liter air dibutuhkan waktu 7 menit, ketika air mendidih suhu pada nyala api sebesar 767 0C, suhu pada ruang bakar 420 0C, dan suhu pada bara briket sebesar 515 0C. Sehingga dapat disimpulkan bahwa briket ampas tebu, kulit durian dan arang waru menggunakan perekat tanah lempung dapat dijadikan sebagai bahan bakar, karena memiliki nilai kalor yang cukup tinggi
Kata Kunci : Ampas Tebu, Kulit Durian, Arang Waruh, Briket, Nilai Kalor, Nyala Api, Perekat Tanah Lempung.

Full Text:

 Subscribers Only