REGULASI EMOSI SETELAH PUTUS CINTA PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Putri Sari - Universitas Negeri Padang

Abstract


Regulasi emosi setelah putus cinta pada remaja sekolah menengah pertama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat regulasi emosi emosi setelah putus cinta pada remaja sekolah menengah pertama. Gejala yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah regulasi emosi pada remaja sekolah menengah pertama. Karakteristik subyek yaitu: (1) remaja rentang usia 12-15 tahun. (2) remaja yang pernah pacaran atau pernah putus cinta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara.

Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari subyek melalui wawancara mendalam, dan data direkam dengan hp, dilengkapi dengan alat tulis lainnya. Hasil wawancara kemudian dirubah dalam bentuk verbatim  dari rekaman audio menjadi bentuk tertulis dan dijadikan transkip. Peneliti membaca data yang diperoleh secara berulang-ulang sehingga peneliti memahami data atau hasil yang diperoleh.

Selain itu, peneliti kelompokkan berdasarkan kategori, topik, dan pola jawaban. Kemudian peneliti menyusun kerangka analisis awal untuk pedoman ketika  melakukan pengkodean. Selanjutnya peneliti membaca kembali pedoman wawancara dan melakukan coding serta memilih data yang relevan dengan subyek.

Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu regulasi emosi setelah putus cinta pada remaja sekolah menengah pertama 4 subyek positif dan 2 subyek mempunyai regulasi negatif. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi remaja setelah putus cinta pada remaja sekolah menengah pertama yaitu jenis kelamin, kepribadian dari seseorang.

 

Kata Kunci: Putus cinta, Regulasi emosi, Remaja


Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Coon, D. (2005). Psychology a journey (2nded. USA: Thomson Wadsworth.

Eisenberg, N., Fabes, R. A., Guthrie, I. K., & Reiser, M. (2000). Dispositional Emotionality and Regulation: Their Role in Predicting Quality of Social Functioning. Journal of Personality and Social Psychology, 78(1), 136-157.

Fitriani, Y., & Alsa, A. (2015). Relaksasi autogenik untuk meningkatkan regulasi emosi pada siswa SMP. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP), 1(3), 149-162.

Garnefski, N., Teerds, J., Kraaij, V., Legerstee, J., & Kommer, T. (2004). Cognitive emotian regulation strategies and depression symptoms: Differences between males and females. Personality and individual differences, 36(2), 267-276.

Garnefski,N, Teerds, J, Kraaij, V, Legerstee, J, dan Kommer, T. (2003). Cognitive Emotion Regulation Strategies And Depressive Symptoms: Differences Between Males And Females. European Journal of Psychological Assessment. Vol. 23(3), Hal. 267– 276.

Gross, J.J. (2007). Emotion regulation: Past, present, future. Cognitionand Emotion, 13, 551– 573.

Hasmarlin, H., & Hirmaningsih, H. (2019). Self-Compassion dan Regulasi Emosi pada Remaja. Jurnal Psikologi, 15(2), 148-156.

Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima (Terjemahan : Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.

Marlina (2008). Memahami Emosi Remaja. Artikel. http://mo2gi.student.umm.ac.id/2008/02/04/memahami-emosi-remaja/

Moloeng, L. J., (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rasdakarya. Oktaviani, R. (2010). Upaya Meningkatkan Regulasi Emosi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Remaja di Panti Asuhan Yayasan Al Hidayah Desa Desel Sadeng Kecamatan Gunung Pati Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Pria Asal Kabupaten 50 Kota Gantung Diri di Indekos Sang Pacar (2021). .https://www.kabarsumbar.com/berita/pria-asal-kabupaten-50-kota-gantung-diri- di-indekos-sang-pacar/

Rumondor, P. C. (2013). Gambaran Proses Putus Cinta Pada Wanita Dewasa Muda Di Jakarta: Sebuah studi kasus. Humaniora, 4(1), 28-36.

Saud. S. (2008). Keluarga Sebagai Kekuatan Pencegah Kenakalan Anak dan Remaja. Artikel. http://mo2gi.student.umm.ac.id/2008/02/05/keluarga-sebagai-kekuatan-pencegahan-kenakalan-anak-dan-remaja/

Widuri, E. L (2012). Regulasi emosi dan resiliensi pada mahasiswa tahun pertama. Humanistik: Jurnal Psikologi Indonesia, 9(2), 24531.




DOI: http://dx.doi.org/10.24036/jrp.v6i3.15019