Hubungan Keharmonisan Keluarga dengan Agresivitas Siswa SMK N 1 Lubuk Sikaping

Eki Aprinaldi -

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena banyaknya siswa berperilaku agresif, seperti berkelahi, memukul, menendang, menyerang, mengejek orang lain, mengganggu teman belajar, melawan perkataan guru, dan melanggar tata tertib sekolah. Agresivitas merupakan perilaku negatif yang diduga salah satu faktor penyebabnya ialah keharmonisan keluarga yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keharmonisan keluarga siswa, (2) mendeskripsikan agresivitas siswa, dan (3) menguji hubungan keharmonisan keluarga dengan agresivitas siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif korelasional dengan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMK N 1 Lubuk Sikaping yang terdaftar pada tahun 2018/2019 yang berjumlah 798. Jumlah sampel sebanyak 263 siswa dipilih dengan menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket keharmonisan keluarga dan angket  agresivitas siswa. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan teknik Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS For Windows 20.0.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) keharmonisan keluarga siswa berada pada kategori sedang (2) agresivitas siswa berada pada kategori sedang, dan (3) terdapat hubungan signifikan negatif antara keharmonisan keluarga siswa dengan agresivitas siswa dengan koefisien korelasi -0,536 yang berada pada taraf signifikansi 0,000.

Berdasarkan temuan penelitian, disarankan kepada guru BK atau Konselor sekolah untuk dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling, layanan informasi, layanan konseling perorangan, layanan konseling kelompok kepada siswa, agar dapat membantu dan meminimalisir siswa terjerumus dalam perlu agresivitas. Selanjutnya memberikan layanan informasi dan konseling keluarga untuk membantu meningkatkan kualitas keharmonisan keluarga siswa.


Keywords


Keharmonisan Keluarga, Agresivitas

References


Darahim, A. (2015). Membina Keharmonisan dan Ketahanan Keluarga. Jakarta: IPGH.

Desyandri. (2014). Peran Seni Musik dalam Pendidikan Multikultural. Jurnal Pembangunan Pendidikan; Fondasi Dan Aplikasi IP PPs UNY, 2(1), 1–11. http://doi.org/http://dx.doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2613

E. Koeswara. (1998). Agresi Manusia. Bandung: Erasco.

Elida Prayitno. (2011). Psikologi Keluarga. Padang: FIP UNP.

Erni Agustinia Setiowati, dkk. (2017). Gambaran Agresivitas Anak dan Remaja di Area Beresiko. Prosiding Temu Ilmiah X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 285-289.

Firman, Karneli, Y., Hariko, R. (2016). Pencegahan Tindakan Kekerasan Melalui Pengembangan Panduan Pelaksanaan Layanan Informasi Menggunakan Pendekatan Problem Solving Dalam Peningkatan Kontrol Diri Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Kota Padang. Padang: FIP UNP.

Ghufron, M. N., & Risnawati, R. 2010. Teori-teori Psikologi. Jakarta: Gramedia.

Kartini Kartono,. (2003). Psikologi Sosial I. Jakarta: Grafindo Persada.

Linda L. Davidof, dkk.( 1991). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Luthfi, dkk. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Mimi Ariyanti Eka Saputri. (2006). “Hubungan antara Konsep Diri dengan Agresivitas Siswa”. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: Universitas Negeri Padang.

Muhammad Surya. 2003. Bina Keluarga. Semarang: Aneka Ilmu.

Qaimi, A. (2002). Menggapai Langit Masa Depan Anak. Bogor: Cahaya.

Satria, A. R., Nurdin, A. E., & Bactiar, H. (2005). “Hubungan Kecanduan Bermain Video Games Kekerasan dengan Perilaku Agresif pada Murid Laki-Laki kelas IV dan V di SD Negeri O2 Cupak Tengah Pauh Kota Padang”. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 4, No.1.

Singgih D. Gunarsa. (2000). Psikologi Praktis: Anak remaja dan keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Siska Dwi Pramitha. (2008). “Hubungan antara Keluarga Sakinah dengan Agresivitas. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Sofyan S Willis. (2011). Konseling Keluarga (Family Counseling) Suatu Upaya Membantu Anggota Keluarga Memcahkan Masalah Komunikasi di dalam Sistem Keluarga. Bandung: Alfabeta.

Sudarsono. (1995). Kenakalan Remaja: Prevensi Rehabilitasi dan Resosialoisasi. Edisi Kedua: Jakarta: Rineka Cipta.




DOI: http://dx.doi.org/10.24036/e-jipsd.v7i2.5325