Abstract
Perkebunan cabai di Indonesia berkontribusi signifikan pada sektor hortikultura, tetapi sering menghadapi tantangan penggunaan pestisida yang tidak efisien, yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan pestisida yang tidak terkontrol dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada pengembangan sistem penyemprotan pestisida otomatis berbasis tenaga surya dan Internet of Things (IoT). Sistem ini menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama, sensor ultrasonik untuk deteksi cairan, dan mikrokontroler WeMos D1 R1 yang dikendalikan melalui protokol MQTT untuk monitoring jarak jauh. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem penyemprotan pestisida otomatis beroperasi secara efisien dalam kondisi cuaca yang mendukung. Rata-rata tegangan, arus, dan daya yang dihasilkan panel surya selama tujuh hari percobaan masing-masing mencapai 13 Volt, 0,289 Ampere, dan 3,96 Watt. Fluktuasi output terjadi akibat variasi kondisi cuaca di Yogyakarta, seperti cerah, mendung, dan hujan, dengan output tertinggi tercatat pada hari ketujuh. Selain itu, akurasi sensor ultrasonik HY-SR04 dan ketepatan respon sensor mencapai tingkat keakuratan 100%, menunjukkan kinerja optimal alat sesuai desain. Sistem ini menawarkan solusi berkelanjutan bagi petani dengan efisiensi yang tinggi, meskipun masih memerlukan pengembangan energi cadangan untuk mengurangi ketergantungan pada cahaya matahari.
Kata kunci : Penyemprotan Pestisida, Otomatisasi, Tenaga Surya, Internet of Things, Pertanian.
Chili plantations in Indonesia contribute significantly to the horticultural sector but often face challenges in inefficient pesticide use, which negatively impacts the environment. Uncontrolled pesticide application can cause serious environmental harm. Therefore, this study focuses on developing an automatic pesticide spraying system powered by solar energy and integrated with the Internet of Things (IoT). The system utilizes solar panels as the primary energy source, ultrasonic sensors for liquid detection, and a WeMos D1 R1 microcontroller controlled via the MQTT protocol for remote monitoring. The testing results indicate that the automatic pesticide spraying system operates efficiently under favorable weather conditions. Over seven days of testing, the solar panel produced an average voltage, current, and power output of 13 Volts, 0.289 Amperes, and 3.96 Watts, respectively. Output fluctuations occurred due to varying weather conditions in Yogyakarta, including sunny, cloudy, and rainy days, with the highest output recorded on the seventh day. Additionally, the ultrasonic sensor HY-SR04 demonstrated a 100% accuracy rate in liquid level detection and response precision, confirming the system's optimal performance as designed. This system offers a sustainable solution for farmers with high efficiency, although further development of backup energy sources is needed to reduce dependency on sunlight.
Keywords: Pesticide Spraying, Automation, Solar Energy, Internet of Things, Agriculture