Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang aplikasi pengenalan hewan pada Kebun Binatang Bukittinggi berbasis augmented reality. Aplikasi augmented reality ini dibangun menggunakan metode markerless augmented reality atau tanpa penanda, dengan menggunakan fitur environment ground plane dari vuforia engine. Tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah Unity sebagai software engineering, Blender 3D untuk pembuatan asset 3D, Adobe Photoshop CS5 untuk perancangan tampilan interface, dan Visual Studio Code sebagai text-editor, serta Vuforia sebagai SDK dan kerangka kerja. Hasil dari penelitian ini adalah berupa aplikasi pengenalan hewan pada Kebun Binatang Bukittinggi berbasis augmented reality dengan metode markerless atau tanpa marker yang memungkinkan pengguna menggunakan aplikasi ini di mana saja, kapan saja, dan dalam proses pembuatannya menggunakan metode pengembangan Multimedia Development Life Cycle. Metode Multimedia Development Life Cycle merupakan metode yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.
Kata kunci : Augmented Reality, Markerless, Aplikasi Pengenalan Hewan, Kebun Binatang Bukittinggi.
The purpose of this research is to design an augmented-based animal recognition application at the Bukittinggi Zoo. This augmented reality application was built using the markerless augmented reality method, using the environment ground plane feature from the vuforia engine. The tools used in making this application are Unity as software engineering, Blender 3D for creating 3D assets, Adobe Photoshop CS5 for interface design, and Visual Studio Code as a text-editor, and Vuforia as an SDK and framework. The results of this study are in the form of an augmented reality-based animal recognition application at the Bukittinggi Zoo with a markerless or markerless method that allows users to use this application anywhere, anytime, and in the manufacturing process it uses the Multimedia Development Life Cycle development method. The Multimedia Development Life Cycle method is a suitable method for use in this study.
Keywords: Augmented Reality, Markerless, Animal Introduction Apps, Bukittinggi’s Zoo,