The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Abstract


ABSTRAK

Kolonialisme Barat yang hegemonik membawa bersamanya proses pembaratan budaya. Proses ini tidak hanya berbentuk material ke Asia Tenggara tetapi juga berhasil memaksakan ide-ide intelektual yang membawa dampak transformatif pada masyarakat di kawasan ini. Salah satu yang terbaru, sebagaimana konsep JS Furnivall adalah pembentukan “masyarakat majemuk” di negara-negara jajahan yang akhirnya mencapai negara-negara merdeka yang modern. Beberapa diantara negara-negara merdeka ini berhasil melalui transformasi politik dan menghasilkan berbagai varian kemajemukan yang berakar dari model masyarakat plural. Malaysia dan Singapore adalah dua contoh yang berguna dalam konteks ini, tetapi keduanya sering diberi label sebagai “masyarakat multikultural” yang mempraktekkan multi-kulturalisme. Tulisan ini memaparkan argumen yang mungkin saja benar untuk kasus Singapura tetapi tidak demikian untuk kasus Malaysia.

Key Word: pembangunan bangsa, negara bangsa, etnik, migrasi, kesatuan nasional, integrasi