Upacara Ritual Muang Jong Masyarakat Pesisir Suku Sawang di Pulau Belitung
(1) Prodi Pendidikan Seni Tari, Universitas Pendidikan Indonesia  Indonesia
(2) Prodi Pendidikan Seni Tari, Universitas Pendidikan Indonesia  Indonesia
(3) Prodi Pendidikan Seni Tari, Universitas Pendidikan Indonesia  Indonesia
Corresponding Author
Copyright (c) 2024 Saian Badaruddin, Defty Alsri, Muhammad Akbar Lazuardi Suherman
DOI : https://doi.org/10.24036/js.v13i3.130721
Full Text: Language : id
Abstract
Ritual Muang Jong merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat pesisir Suku Sawang dari Pulau Belitung yang dilaksanakan satu tahun sekali pada musim angin barat, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses ritual Muang Jong pada masyarakat Suku Sawang dengan keunikan dan nilai budayanya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan Performance Studies untuk melihat nilai-nilai budaya dari prosesi ritual Muang Jong di masyarakat pesisir Suku Sawang, Ritual ini merupakan upacara secara turun-temurun sebagai wujud rasa syukur rezeki yang didapat dari hasil laut dan memohon keselamatan dalam mengarungi lautan luas karena mata pencaharian utama masyarakat Suku Sawang sebagai nelayan. Struktur dalam prosesi ritual yaitu Persiapan Jong, ritual berasik, tarian adat, ritual numbak duyung, jual beli Jong, nyaloi, prosesi pelayaran dan penutup. Upacara ini mencerminkan kekayaan nilai kearifan lokal, budaya, sosial, dan estetika yang membentuk identitas masyarakat Sawang. Oleh karena itu, Ritual Muang Jong merupakan perayaan penting bagi masyarakat Suku Sawang yang merayakan kehidupan pelaut, sejarah komunitas, penghormatan terhadap dewa-dewi laut, dan melestarikan kearifan lokal.
The Muang Jong ritual is one of the local wisdom of the Sawang coastal community from Belitung Island which is carried out once a year in the west wind season, this study aims to describe the Muang Jong ritual process in the Sawang community with its uniqueness and cultural values. The research was conducted using a descriptive qualitative method with a Performance Studies approach to see the cultural values of the Muang Jong ritual procession in the coastal community of the Sawang Tribe, this ritual is a hereditary ceremony as a form of gratitude for the sustenance obtained from sea products and asking for safety in sailing the vast ocean because the main livelihood of the Sawang people as fishermen. The structure of the ritual procession is Jong preparation, berasik ritual, traditional dance, numbak duyung ritual, Jong buying and selling, nyaloi, sailing procession and closing. This ceremony reflects the richness of local wisdom, cultural, social and aesthetic values that form the identity of the Sawang people. Therefore, the Muang Jong Ritual is an important celebration for the Sawang people that celebrates the life of seafarers, the history of the community, honors the gods and goddesses of the sea, and preserves local wisdom.
Keywords
References
Asep Saepuloh, Tradisi Upacara Adat Buang Jong dalam Konteks Budaya Masa Kini. Jurnal Panggung. Vol. 29, No. 1 (Januari-Maret 2019).
Asrumi, M. Zamroni, A. Latif Bustami, Latifatul Izzah, Rendra Wirawan. (2021).
Azman, Muhammad & Suhariyoko, & Badaruddin, Saian. (2023). UPACARA ADAT PERKAWINAN TRADISIONAL KOTA LUBUKLINGGAU (MANDI KASAI).
Badaruddin, S. (2022). SILAMPARI Sebuah Identitas dan Jati diri.
Bugis, H. A., & Riyanto, A. (2024). Menggali Konsep Filosofis Ritual Wu ’ u Lolo Masyarakat Lamaole- Lawomaku-Flores Timur dalam Perspektif “ Being in the Other ” Menurut Heidegger. Jurnal Adat Dan Budaya, 6(1), 30–40.
Christianto, AEA, Naryoso, A., Rahardjo, T. (2024). ADAPTASI NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT MIGRAN PERMANEN DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR. Interaksi Online, 12(3), 241–258.
Dedi & Suriadi. (2023). Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Integrasi Nilai Spiritual Dalam Pendidikan Karakter Guna Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur ( Ditinjau Dalam Qs . Ali Imron : 200 ). Al-Afkar: Journal for Islamic Studies, 6(1), 472–488. https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v6i1.506.
Kuswantoro, Asbari M., S. (2022). Rekayasa , Takhta dan Malapetaka : Sebuah Pedoman Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ). Jurnal Pendidikan Transformatif ( JPT ), 01(01), 20–23.
Narawati, T. (2003). Wajah Tari Sunda dari Masa ke Masa (1st ed.). P4ST UPI. https://books.google.com/books/about/Wajah_tari_Sunda_dari_masa_ke_masa.html?id=vxuCAAAAMAAJ
Negara, P. D. (2018). Budaya Malu Pada Masyarakat Tengger Dan Pengaruhnya Terhadap Budaya Hukum Penghindaran Konflik. Widya Yuridika, 1(2), 141. https://doi.org/10.31328/wy.v1i2.743
Ratih, D. (2019). NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI MISALIN DI KECAMATAN CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS. ISTORIA, 15(1), 45–57.
Ratmi, Y., & Nerosti, N. (2021). Rentak Kudo Dance From Harvest Ritual To Entertainment In The Village Of Tanjung, Sungai Penuh. Jurnal Sendratasik, 10(3), 90–99. https://ejournal.unp.ac.id/index.php/sendratasik/article/view/129779/109473
Rosiana, A. (2020). Nilai-Nilai yang terkandung dalam Tradisi Ritual Pengobatan Bedikei Suku Sakai Desa Muara Basung Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. 58–64.
Saidang, S., & Suparman, S. (2019). Pola Pembentukan Solidaritas Sosial dalam Kelompok Sosial Antara Pelajar. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 3(2), 122–126. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v3i2.140
Syafriyanti, N. I., & Kadir, T. H. (2024). Character Education Values in the Drama Script “Mencari Taman” by Norca M. Massardi. Jurnal Sendratasik, 13(2), 116–130. https://doi.org/10.24036/js.v13i2.129779
Wahyuni, W., Bahfiarti, T., Farid, M., & ... (2023). Nilai Religi Dalam Melattigi Meada’. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 6(3), 340–343. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp/article/view/18931%0Ahttp://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp/article/download/18931/13689
Fajriana, F. (2008). Upacara Adat BuangJong pada Masyarakat Suku Sekak di Bangka. Sabda, 3 (2), 1-12.
Hamid, A. (2013). Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Hoogstad, S.Y.A. (2009). Suku Sawang Belitung dan Buang Jong, Kolom, Warta Praja, Edisi 07/Th IV/Juli 2009. Belitung: Pemkab Belitung.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Ros- dakarya.
Salman, D., dkk. (2011). Jagad Bahari Nusantara. Jakarta: Kementrian Kebuda- yaan dan Pariwisata.
Wikandia, R. (2016). Pelestarian dan Pengembangan Seni Ajeng Sinar Pusaka pada Penyambutan Pengantin Khas Karawang. Panggung, 26 (1), 58-69.
Novi Anoegrajekti, Sudartomo Macaryus,
Ritual Sebagai Ekosistem Budaya: Inovasi Pertunjukan Berbasis Ekonomi Kreatif. https://media.neliti.com/media/publications/518340-none-3bd64534.pdf.
Muria Khusnun Nisa, dkk., Moderasi Beragama: Landasan Moderasi dalam Tradisi Berbagai Agama dan Implementasi di Era Disrupsi Digital, Jurnal Riset Agama. Vol. 1, No. 3, (Desember 2021).
Ni Komang Ayu Sukmawati, dkk., Samudra Amerta Analogi Tradisi Buang Jong sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Busana dengan Style Feminine Romantic. Jurnal Bhumidevi. Vol. III, No. 2,
Article Metrics
Abstract Views : 27 timesPDF Downloaded : 9 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Saian Badaruddin, Defty Alsri, Muhammad Akbar Lazuardi Suherman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.