The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Abstract


Penelitian ini mengkaji penggunaan Non-diegetic sound dalam film "Onde Mande!" untuk meningkatkan efek dramatik dan konteks budaya Minangkabau. Film ini disutradarai oleh Paul Agusta dan mengusung genre drama komedi keluarga dengan latar budaya Minangkabau. Tujuan dalam penelitian ini adalah memberikan kontribusi penting dalam memahami peran Non-diegetic sound dalam film sebagai alat naratif yang kuat, khususnya dalam konteks budaya tertentu. Hal ini juga menunjukkan bagaimana elemen audio dapat digunakan secara kreatif untuk memperkaya pengalaman sinematik dan memperkuat identitas budaya dalam film. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan metode analisis isi, penelitian ini mengidentifikasi bagaimana elemen suara non-diegetik seperti musik latar, voice-over, dan efek suara digunakan untuk membangun emosi, atmosfer, dan narasi film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan musik tradisional Minangkabau sebagai musik dominan, serta penataan suara yang mencerminkan idiom budaya setempat, secara efektif memperkuat karakterisasi dan pesan emosional dalam film. Musik ilustrasi yang dipadukan dengan elemen tradisional berhasil menciptakan suasana yang mendalam dan autentik, sehingga meningkatkan keterlibatan emosional penonton.

 

This research examines the use of Non-diegetic sound in the film "Onde Mande!" to enhance the dramatic effect and Minangkabau cultural context. This film was directed by Paul Agusta and carries the family comedy drama genre with a Minangkabau cultural background. The aim of this research is to make an important contribution to understanding the role of Non-diegetic sound in film as a powerful narrative tool, especially in certain cultural contexts. It also shows how audio elements can be used creatively to enrich the cinematic experience and strengthen cultural identity in films. The research method used is a qualitative approach and content analysis method. This research identifies how Non-diegetic sound elements such as background music, voice-over, and sound effects are used to build emotion, atmosphere, and film narrative. The research results show that the use of traditional Minangkabau music as the dominant soundtrack, as well as sound arrangements that reflect local cultural idioms, effectively strengthens the characterization and emotional messages in the film. Illustrative music combined with traditional elements successfully creates an immersive and authentic atmosphere, thereby increasing the audience's emotional involvement.


Keywords


Film Ethnic; Non-Diegetic; Film Dramatic; Music Film