Estetika Seni Musik Jaranan Grup Mangun Joyo Putro Di Desa Sumber Asri Kabupaten Musi Rawas

Premil Pranata(1), Emridawati Emridawati(2), Murniati Murniati(3),
(1) Prodi Seni Musik, Institut Seni Indonesia Padangpanjang  Indonesia
(2) Prodi Seni Musik, Institut Seni Indonesia Padangpanjang  Indonesia
(3) Prodi Seni Musik, Institut Seni Indonesia Padangpanjang  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2024 Premil Pranata

DOI : https://doi.org/10.24036/js.v13i2.129066

Full Text:    Language : id; en

Abstract


Seni musik Jaranan merupakan kesenian tradisional Jawa yang terdapat di desa Sumber Asri, kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Seni musik ini dimainkan oleh penari dengan menaiki kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu, diiringi instrument ritmis seperti: Gendang, Kenong, Gong dan instrument melodis seperti: Saron, Rancak Saron, Slerompet serta memainkan lagu-lagu Jawa. Penelitian ini berjenis kualitatif, menggunakan metode deskriptif analisis, dan pendekatan musikologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan seperti: studi pustaka, observasi, dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan estetika seni musik Jaranan memiliki bentuk struktur sajian pertunjukan, unsur musikal dan nilai estetika yang terkandung di dalamnya seperti: nilai subjektif dan nilai objektif serta unsur-unsur estetika seperti: unsur kesatuan, kerumitan, penonjolan, kesimbangan dan kesungguhan.

 

Jaranan music is a traditional art inherited from Javanese ancestors which is also found in the people of Sumber Asri village, Musi Rawas district, South Sumatra. The art of Jaranan music is played by dancers riding artificial horses made of woven bamboo, and accompanied by the art of Jaranan music which plays Javanese songs. This research uses qualitative research methods. Data collection was carried out through literature study and observation, and interviews. The research results show that the form and aesthetics of Jaranan musical art can be seen from the structure of the performance, the musical elements and aesthetic values contained therein such as subjective values and objective values as well as aesthetic elements such as elements of unity, complexity, prominence, balance and sincerity.


Keywords


Estetika; Seni Musik Jaranan; Struktur Pertunjukan; Unsur Musikal

References


Arikunto, Suharismi. (1995). Dasar -Dasar Research. Bandung: Tarsoto.

Apel, Willli. (1965). Harvard Dictionary of Musik. Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press.

Bahari, Nooryan. (2008). Kritik Seni: Wacana, Apresiasi, dan Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bodgan & Taylor. (1975). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Desfiarni, D. (2013). Tinjauan Estetika Tari Piriang Jorong Limau Sundai Pasir Talang Solok Selatan. Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Humaniora, 12(2), 120-129.

Djaelantik, A.M.M. (1999). Estetika Sebuah Pengantar, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: Masyarakat Seni Indonesia.

Hamilton, Andy. (2007). Aesthetics and Music. New York: British Library Cataloguing-in-. Publication Data. Hardiman, F. Budi.

Kurniawati, Esti. 2016. Estetika Tari Kuda Kepang Desa Peniron Kabupaten Kebumen. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Jazuli, M. (2008). Pendidikan Seni Budaya Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: Unnes Press.

Langer, Suzanne K. (1988). Problematika Seni. Alih Bahasa oleh FX.Widaryanto, ASTI: Bandung.

Listiawan, Roni. (2009). Makna Estetika Islam Kesenian Kuda Lumping Sedyo Rukun. Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Maran, Rafael Ragu. (2000). Manusia dan Kebudayaan dalam Perseptifb Ilmu Budaya Dasar. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Marentika, A., Darmawati, D., & Desfiarni, D. (2013). Studi Estetika Tari Piriang Malunyah di Desa Sigintir Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan. Jurnal Sendratasik, 2(1), 50-58.

Miles & Huberman. (2014). Qualitative Data Analysis A Sourcebook of New Methods. (Sage Publications).

Mungin, Burhan. (2011). Penelitian Kualitatif, Cet. 5. Jakarta: Prenada Media Group.

Murniati. (2017). Musik Gamat dan Multikulturalisme di Sawalunto. Interlude: Yogyakarta.

Prastowo, Andi. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Prihanti, G. S. (2017). Empati dan Komunikasi (Dilengkapi Modul Pengajaran dengan Model Pendidikan Berbasis Komunitas) (Vol. 1). UMMPress.

Rizanti, E., & Indriyanto, I. (2016). Kajian Nilai Estetis Tari Rengga Manis di Kabupaten Pekalongan. Jurnal seni tari, 5(1).

Rosyadi, S. A., & Desfiarni, D. (2022). Estetika Tari Piriang di Ateh Kaco Karya Syofyani Pada Sanggar Syofyani Kota Padang. Jurnal Sendratasik, 11(2), 264-277.

Sobali, Ahmad. (2017). Kesenian Jaranan Putra Sekar Gadung di Desa Rengas Bandung, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes”, Universitas Negeri Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Utami, Rini Dwi Wiji. (2021). Nilai estetika musik pengiring Jaranan Turonggo Sakti di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Skripsi Universitas Islam Riau.

Wahyuni, D. T., Rochayati, R., & Siswanto, S. (2023). Deskripsi Tari Jaran Buto Dalam Perspektif Tata Rias dan Busana di Kabupaten Banyuasin Sumatra Selatan. ANTHOR: Education and Learning Journal, 2(4), 440-446.


Article Metrics

 Abstract Views : 75 times
 PDF Downloaded : 12 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Premil Pranata

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.