Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana aplikasi Tiktok diterapkan pada pembelajaran seni budaya (vokal) bernyanyi di Kelas X.B SMA Pembangunan Laboratorium UNP dilaksanakan dengan menggunakan kurikulum merdeka. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif sebagai metodologinya. Peneliti melakukan penelitian yang dibantu oleh alat tulis, kamera, laptop dan telepon genggam. Teknik pengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data penulis adalah Mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengklarifikasikan, menganalisis, mendeskripsikan, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru tidak berpedoman kepada modul dan guru menyesuaikan dengan situasi dan kondisi siwa. Namun, jika dikaji berdasarkan kurikulum, guru tidak merencanakan dan melaksanaakan pembelajaran sesuai kurikulum merdeka, dan guru juga tidak berpegang teguh kepada enam profil pelajar pancasila, terkhusus pada profil mandiri dan kreatif. Guru tidak memberikan ruang kepada siswa untuk memilih lagunya sendiri dari awal pertemuan, itu membuat sisi mandiri dan kreatif dari siswa tidak terasah dengan baik. Kemudian guru melewatkan satu proses penting pada rangkaian teknis pembelajaran berbasis kurikulum merdeka, yaitu asesmen sumatif, guru tidak melaksanakan remedial ataupun pengayaan terhadap hasil pembelajaran siswa. Jadi bisa dikatakan bahwa guru menjalani pembelajaran seperti menggunakan kurikulum K13.
The objective of this study is to identify and explain how the application of ticking is applied to learning the art of cultural (vocal) singing in Class X.B High School Development Laboratory UNP is implemented using an independent curriculum. The research is qualitative and uses a descriptive approach as its methodology. The researchers conducted research with the help of writing devices, cameras, laptops and handheld phones. Data collection techniques by means of observations, interviews, and documentation. Then the authors' data analysis techniques are gathering, classifying, clarifying, analysing, describing, and concluding data. The results of the research show that teachers do not direct to the modules and teachers adapt to the situation and conditions of life. However, if taught based on the curriculum, teachers do not plan and implement learning according to the independent curricula, and teachers also do not stick to the six Pancasila student profiles, specifically on the self-reliant and creative profile. The teacher did not give the student space to choose his own song from the beginning of the meeting, it made the independent and creative side of the student not well understood. Then the teacher misses an important process on the independent curriculum-based technical learning network, namely sumative assessment, the teacher does not perform remedial or enrichment of the student's learning outcomes. So it can be said that the teacher undergoes learning like using the K13 Curriculum.