Estetika Komoditas pada Opera Batak Si Mardan

Ilham Rifandi(1), Susandro Susandro(2), Ikhsan Satria Irianto(3),
(1) Universitas Negeri Medan, Medan  Indonesia
(2) Institut Seni Budaya Indonesia Aceh, Aceh  Indonesia
(3) Universitas Jambi, Jambi  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2023 Ilham Rifandi, Susandro Susandro, Ikhsan Satria Irianto

DOI : https://doi.org/10.24036/js.v12i4.126093

Full Text:    Language : id

Abstract


Globalization affects every line of human cultural life, including theatre arts. As an important subsystem in culture, art is a manifestation of the complexity of human culture which is embedded coherently in its cultural identity. The city of Medan is a city with relatively dynamic theater development which has various groups with various theater genres. This tendency also gives rise to a tendency to use traditional culture as the basic material for creating theatrical works, for example, the Bandar Peran group. This group staged the work "Opera Batak Si Mardan" which involved the charm of Batak Toba and Malay culture simultaneously. In this research, it was found that the Bandar Peran group used a dual orientation imagination in its creation process and the traditional idiom used led to postmodern aesthetic tendencies. This research uses qualitative research methods to understand in depth the conditions and phenomena in the field. Apart from that, this article is also intended as a form of inventive criticism so that the content of the article uses the critical framework explained by Benny Yohanes.


Globalisasi mempengaruhi setiap lini kehidupan kebudayaan manusia, termasuk seni teater. Sebagai subsistem penting dalam kebudayaan, seni merupakan wujud kompleksitas kebudayaan manusia yang tertanam secara koheren dalam identitas budayanya. Kota Medan merupakan kota dengan perkembangan teater yang relatif dinamis yang mempunyai berbagai kelompok dengan genre teater yang beragam. Kecenderungan tersebut juga memunculkan kecenderungan untuk menggunakan budaya tradisional sebagai bahan dasar penciptaan karya teater, misalnya kelompok Bandar Peran. Kelompok ini mementaskan karya “Opera Batak Si Mardan” yang melibatkan budaya Batak Toba dan Melayu secara bersamaan. Maka dalam artikel ini ditemukan hasil bahwa kelompok yang menggunakan imajinasi orientasi ganda dalam proses penciptaannya dan idiom tradisional yang digunakan mengarah pada kecenderungan estetika postmodern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk memahami secara mendalam kondisi dan fenomena di lapangan. Selain itu, artikel ini juga ditujukan sebagai bentuk kritik inventif agar isi artikel menggunakan kerangka kritis yang dijelaskan oleh Benny Yohanes.


Keywords


Estetika Komoditas; Tradisi; Teater; Kritik Inventif

References


Ahimsa-Putra, H. S. (2021). Seni, Seni Budaya Dan Pendidikan Seni Perspektif Antropologi. In Kata Pengantar. https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/perpustakaan/file/8a4d0030-e1a8-408d-bda1-b67e969423f3.pdf#page=7

Alamo, E. (2014). Sampuraga: Penciptaan Opera Batak. Ekspresi Seni, 16(1). https://doi.org/10.26887/ekse.v16i1.58

Alkausar Saragih, R. H. (2018). Unsur Karakter Cerita Rakyat Si Mardan. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 3(1), 312–317. https://doi.org/10.32696/ojs.v3i1.112

Ferninaindis, N. K. W., Wirawan, I. K. A., & Santosa, H. (2020). Penerapan Konsep Warna Dingin Pada Tata Artistik Program Televisi Dunia Anak TVRI Bali. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(1), 40–47. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i1.715

Ginting, H., & Damanik, R. (2020). Analisis Struktural Legenda Si Sampuraga dan Legenda Si Mardan: Kajian Sastra Bandingan (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).

Irianto, I. S., Saaduddin, Susandro, & Putra, N. M. (2020). Recombination of Minangkabau Traditional Arts in Alam Takambang Jadi Batu by Komunitas Seni Nan Tumpah. Ekpresi Seni. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 22(1), 85–99. https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/1039

Muhammad Zulfikar Bachtiar. (2016). UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Perancangan Program Acara Televisi Feature Eps. Suling Gamelan Yogyakarta, 1–109.

Murgiyanto, S. (2001). Mencermati Seni Pertunjukan I: Perspektif Kebudayaan, Ritual, Hukum. Surakarta: The Ford Foundation.

Mustika, N., Hs, W., & Pramayoza, D. (2023). Resepsi Atas Dokumentasi Opera Minangkabau Malin Nan Kondang: Suatu Kajian Penonton Teater Pemula. Creativity And Research Theatre Journal, 5(1), 14-26.

Piliang, Y.A. (2018). Medan Kreativitas: Memahami Dunia Gagasan. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.

Piliang, Y.A. (2022). Trans Estetika: Seni dan Simulasi Realitas. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.

Radojičić, M. (2018). The Aporias of Kitsch. Synthesis philosophica, 65(1), 263-277.

Rifandi, I., Hakim, I., & Nasution, N. S. (2023). Gabe Halak Batak; Batak Toba Ethnic Bodiedness Traditions as a Reference for Actor Training. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 7(1), 116-126.

Sachari, A. (2007). Budaya Visual Indonesia: membaca makna perkembangan gaya visual karya desain di Indonesia abad ke-20. Erlangga.

Simatupang, L. (2013). Pergelaran: Sebuah mozaik penelitian seni-budaya. Yogyakarta: Jalasutra.

Suisno, E., Jamarun, N., & Yustitia, N. (2022). Alih Wahana Lakon Malin Nan Kondang dalam Media Komik. Dance & Thetre Review, 5(1), 34–45. https://scholar.google.com/scholar?cluster=9788151262707889535&hl=id&as_sdt=0,5

Suisno, E. (2022). Ekranisasi Cerita Rakyat Malin Kundang Dalam Skenario Film Televisi Malin Nan Kondang. Jurnal Cerano Seni| Pengkajian Dan …, 01(01), 1–14. https://mail.online-journal.unja.ac.id/gurindam/article/view/18689

SUISNO, E., ISWANDI, I., PRAMUTOMO, R. ., SUPARLI, L., & JAMARUN, N. (2021). Perancangan Pertunjukan Opera Minangkabau Malin Nan Kondang Sebagai Alih Wahana Kaba Malin Kundang. Dance and Theatre Review, 4(1), 44–56. https://doi.org/10.24821/dtr.v4i1.4373

Winet, E. D. (2010). Indonesian Postcolonial Theatre: Spectral Genealogies and Absent Faces. New York. Springer.

Yohanes, B. (2017). Metode Kritik Teater: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Kalabuku.

Yudiaryani. (2014). Mengemas Teater Modern Indonesia Berbasis Tradisi. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.


Article Metrics

 Abstract Views : 170 times
 PDF Downloaded : 46 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Ilham Rifandi, Susandro Susandro, Ikhsan Satria Irianto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.