Hubungan Bernyanyi Gaya Dendang Terhadap Popularitas Lagu “Bayang-Bayang Rindu” Ciptaan Edi Elmitos
(1) Prodi Pendidikan Musik, Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Prodi Pendidikan Musik, Universitas Negeri Padang  Indonesia
Corresponding Author
Copyright (c) 2023 Anggi Azhari Lubis, Yos Sudarman
DOI : https://doi.org/10.24036/js.v12i4.121359
Full Text: Language : id
Abstract
This research aims to determine the relationship between singing in the singing style and the popularity of the song "Bayang-Bayang Rindu" created by Edi Elmitos. This type of research is descriptive quantitative research. The population in this study were Padang State University Sendratasik students who took Vocal and Dandrum courses with the research instrument in the form of a questionnaire. Data collection techniques were carried out by distributing questionnaires and taking questionnaires. The data analysis technique is carried out using a percentage formula. The research results show that the relationship between the song and the creator's background is 37.68%, the relationship between the song and the vocalist is 39.56%, the relationship between the song being sung differently by Rayola and its predecessor singer (Anroys) is 39.51%, the relationship between the song and the singing style sung by Rayola 41.09%, there is a match between the lyrics and the way the vocalist expresses the song 39.07%, the relationship between the song and the strategy of popularizing the song through social media Youtube 40.61%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bernyanyi gaya dendang terhadap popularitas lagu “Bayang-Bayang Rindu” ciptaan Edi Elmitos. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi di dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sendratasik Universitas Negeri Padang yang mengambil mata kuliah Vocal dan Dendang dengan instrumen penelitian ini berupa angket (kuesioner). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran angket (kuesioner) dan pengambilan angket. Teknik analisis data dilakukan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan lagu dengan latar belakang pencipta 37,68%, hubungan lagu dengan vocalist 39,56%, hubungan lagu dinyanyikan secara berbeda oleh Rayola dengan penyanyi pendahulunya (Anroys) 39,51%, hubungan lagu dengan gaya dendang yang dinyanyikan Rayola 41,09%, adanya kesesuaian antara lirik dengan cara mengekspresikan lagu oleh vocalist 39,07%, hubungan lagu dengan strategi mempopulerkan lagu melalui media social Youtube 40,61%.
Keywords
References
Awe, Mokoo. (2003). Iwan Fals: Nyanyian di Tengah Kegelapan. Yogyakarta: Ombak.
Aria Widyatama Putra, Z., Oscar Olendo, Y., & Dihita Sagala, M. (2023). Kajian Kritik Seni: Transformasi Bentuk Penyajian Musik Tradisional Krumpyung Kulon Progo di Era Multimedia. Jurnal Sendratasik, 12(2), 146. https://doi.org/10.24036/js.v12i2.121501
Djohan. (2003). Psikologi Kegelapan. Buku Baik: Yogyakarta.
Elvandari, E. (2020). Sistem Pewarisan Sebagai Upaya Pelestarian Seni Tradisi. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 3(1), 93–104. https://doi.org/10.26740/geter.v3n1.p93-104
Firdaus, B. S., & Syakuro, K. (2023). Kritik Atas Kesenjengan Sosial Dalam Lagu ” Negri Ngeri ” Karya Marjinal. 1(2).
Harnia, N. T. (2021). Analisis Semiotika Makna Cinta Pada Lirik Lagu “Tak Sekedar Cinta” Karya Dnanda. Jurnal Metamorfosa, 9(2), 224–238. https://doi.org/10.46244/metamorfosa.v9i2.1405
Hidayat, R. (2014). Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu “Laskar Pelangi” Karya Nidji. EJournal Ilmu KOmunikasi, 2(1), 243–258. http://www.fisip-unmul.ac.id
Kondoahi, C. (2013). Analisis Semiotika Pragmatik Lirik Lagu Krisis Kepercayaan Dan Republik Sulap (Study Pada Komunitas Punk Street Di Manado). Acta Diurna, 2(4), 1–11. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/2878
Miller, Hug M. (2012). Apresiasi Musik. Terjemahan Triyono Bramantyo; Editor, Sunarto; Cetakan ke-7.
Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Sinaga, F. S. S. (2016). Musik Trunthung Sebagai Media Ekspresi Masyarakat Warangan. Seminar Antar Bangsa, 161–174. https://doi.org/10.31227/osf.io/wc4vy
Tim Penyusun. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ke-9. Jakarta: Pusat Pengembangan
Yulistio, A. (2015). Calung Sebagai Media Ekspresi Pengamen Jalanan “Jawara Musik” Di Kabupaten Tegal. Catharsis: Journal of Arts Education, 4(2), 123–129.
Yusuf, M. (2018). Seni Sebagai Media Dakwah. Ilmu Dakwah, 2(1), 237–258.
Sumber Internet
https://katasumbar.com/inilah-sosok-dibalik-lagu-minang-fenomenal-bayang-bayang-rindu/
https://youtu.be/rpgucL-fhQU
Article Metrics
Abstract Views : 122 timesPDF Downloaded : 82 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Anggi Azhari Lubis, Yos Sudarman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.