Abstract
Abstrak: Kemampuan anak memahami mental state orang lain (theory of mind) sangat penting bagi perkembangan sosialisasinya dengan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran budaya, perkembangan ToM anak dan pengaruh budaya terhadap perkembangan ToM anak-anak di Sumatera. Perkembangan ToM diukur menggunakan skala ToM yang dikembangkan oleh Wellman dan Liu dan diadaptasi oleh Kuntoro, dkk. Budaya diukur dengan skala individualis dan kolektivis yang dikembangkan oleh Triandis dan Gelfand. Skala ToM diujikan pada 120 anak (53 laki-laki, 67 perempuan), usia 3-5 tahun/36-71 bulan (M = 58.91, SD = 8.190), sementara kuesioner individualis dan kolektivis diisi oleh orangtua masing-masing anak. Hasil penelitian menunjukkan budaya di Sumatera adalah kolektivis (M = 31,625), sementara urutan perkembangan TOM anak-anak di Sumatera sama dengan anak-anak di Jakarta, Jawa dan negara barat (Australia & Jerman) yaitu DD>DB>KA>FB>HE. Budaya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan ToM anak, dengan R2 = .010, p > 0.05. Namun budaya kolektivis berpengaruh negatif terhadap konsep diverse desire (β = -13.636, p < 0.05), sedangkan budaya individualis tidak berpengaruh terhadap kelima konsep ToM.
Kata kunci : Budaya, Individualis-Kolektivis, Theory-of-Mind