Hubungan Aktivitas Keagamaan dengan Kesehatan Mental Narapidana.

Satria Agung Prabowo(1), Maki Zaenudin Subarkah(2),
(1) Politeknik Ilmu Pemasyarakatan  Indonesia
(2) Politeknik Ilmu Pemasyarakatan  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2020 Satria Agung Prabowo, Maki Zaenudin Subarkah

DOI : https://doi.org/10.24036/rapun.v11i1.108509

Full Text:    Language : id

Abstract


Kesehatan mental merupakan hal yang penting bagi manusia agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik, begitupula dengan narapidana. Banyak kasus bunuh diri di lapas yang diakibatkan oleh stres menjadi masalah penting bagi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas keagamaan terhadap kesehatan mental narapidana. Partisipan untuk penelitian ini adalah 60 narapidana beragama islam di lapas XYZ. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar narapidana sudah menjalankan aktivitas keagamaan dengan baik dan juga memiliki kesehatan mental yang baik. Nilai p value sebesar 0.004 (p < 0.05) artinya terdapat hubungan antara aktivitas keagamaan dengan kesehatan mental, di mana semakin baik aktivitas keagamaan yang dilakukan narapidana maka semakin baik pula kesehatan mental yang dimiliki. Dengan demikian diharapkan pihak lapas terus meningkatkan aktivitas keagamaan baik yang bersifat umum maupun pribadi untuk mendukung kesehatan mental narapidana.

Kata kunci : Aktivitas Keagamaan, Kesehatan Mental, Narapidana.


Keywords


Aktivitas Keagamaan, Kesehatan Mental, Narapidana.

References


Bartkowski, J. P., Acevedo, G. A., & Van Loggerenberg, H. (2017). Prayer, meditation, and anxiety: Durkheim revisited. Religions, 8(9)

Bonelli, R., Dew, R. E., Koenig, H. G., Rosmarin, D. H., & Vasegh, S. (2012). Religious and spiritual factors in depression: review and integration of the research. Depression research and treatment.

Dharmayanti, Ika, Dwi Hapsari Tjandrarini, Puti Sari Hidayangsih, dan Olwin Nainggolan. (2018). Pengaruh Kondisi Kesehatan Lingkungan Dan Sosial Ekonomi Terhadap Kesehatan Mental Di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 17, No. 2

Ellison, C. G., Boardman, J. D., Williams, D. R., & Jackson, J. S. (2001). Religious Involvement, Stress, and Mental Health: Findings from the 1995 Detroit Area Study. Social Forces, 80(1)

Gautam, R., Saito, T., & Kai, I. (2007). Leisure and religious activity participation and mental health: Gender analysis of older adults in Nepal. BMC Public Health, 7, 1–11

Hamid, Abdul. (2017). Agama Dan Kesehatan Mental Dalam Perspektif Psikologi Agama. Jurnal Kesehatan Tadulako, Vol. 3, No. 1

Jalaludin. (2010). Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kingston, P., Le Mesurier, N., Yorston, G., Wardle, S., & Heath, L. (2011). Psychiatric morbidity in older prisoners: unrecognized and undertreated. International Psychogeriatrics / IPA, 23(8), 1354–1360.

Koenig, H. G. (2008). Medicine, religion, and health: Where science and spirituality meet. West Conshohocken, Pa: Templeton Foundation Press

LBHM. (2019). Repitisi Kematian Dalam Penjara : Malfungsi Pemasyarakatan. Jakarta : Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat

Mariah, Lukita, Idawati Manurung, dan Abdul Halim. (2013). Aspek Spiritual Narapidana Narkoba Yang Menjalani Masa Tahanan Di Lembaga Permasyarakatan. Jurnal Keperawatan, Vol IX, No 2.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notosoedirjo, M., & Latipun (2005). Kesehatan Mental. Surabaya: Universitas Muhammadiah Malang Press

Page, R. M., Yanagishita, J., Suwanteerangkul, J., Zarco, E. P., Mei-Lee, C., & Miao, N. F. (2006). Hopelessness and loneliness among suicide attempters in school-based samples of Taiwanese, Philippine and Thai adolescents. School Psychology International, 27(5), 583–598.

Putri, Afriani Ade. (2019). Hubungan Aktivitas Keagamaan dan Forgiveness dengan Kesehatan Mental pada Warga Binaan Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Medan. Medan : Universitas Sumatera Utara

Rusydi, Ahmad. (2013). Kesehatan Mental Pada Aktivis Jama'ah Tablig Jakarta Selatan Perspektif Positive Mental Health. Psikologika, Vol. 18 No. 1

Satrianegara, M. Fais. (2014). Pengaruh Religiusitas Terhadap Tingkat Depresi, Kecemasan, Stres, Dan Kualitas Hidup Penderita Penyakit Kronis Di Kota Makassar (Kajian Survei Epidemiologi Berbasis Integrasi Islam Dan Kesehatan). Jurnal Kesehatan, Vol. VII, No. 1

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sun, Y., Ma, W., Wu, Y., Koenig, H. G., & Wang, Z. (2018). The Mediating Effect of Depression in Religiosity and Cognitive Function among Chinese Muslim Elderly. Neuropsychiatry, 08(03)

Sururin. (2007). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sutikno, Ekawati. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Kesehatan Mental Pada Lansia: Studi Cross Sectional Pada Kelompok Jantung Sehat Surya Group Kediri. Jurna Wiyata, Vol. 2, No. 1

WHO. (2013). Mental Health Action Plan 2013 – 2020. Geneva: World Health Organization.

Winurini, Sulis. (2019). Hubungan Religiositas dan Kesehatan Mental pada Remaja Pesantren di Tabanan. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, Vol. 10, No. 2


Article Metrics

 Abstract Views : 5220 times
 PDF Downloaded : 1175 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Satria Agung Prabowo, Maki Zaenudin Subarkah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.