Abstract
Prevelensi perokok di Indonesia setiap tahunnya meningkat, berbagai kampanye anti rokok telah dilakukan oleh pemerintah dan organisasi untuk mengurangi angka perokok yang dapat berdampak bagi kesehatan. Para perokok mengetahui adanya bahaya yang ditimbulkan oleh rokok sehingga memunculkan adanya disonansi, dimana seseorang terlibat dalam perilaku yang tidak konsisten dengan keyakinan mereka. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perokok memiliki disonansi kognitif terhadap rokok, strategi yang digunakan untuk mengurangi disonansi, serta persepsi mengenai manfaat cukai rokok pada negara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara mendalam (in depth interview) pada perokok aktif di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengurangi disonansi, perokok aktif menambah elemen kognitif dengan informasi baru seperti informasi bahwa merokok tidak memiliki dampak langsung terhadap kesehatan mereka, masih banyak yang berbahaya bagi tubuh selain merokok, serta informasi mengenai rokok sebagai penyumbang pendapatan ekonomi terbesar di Indonesia. Elemen kognitif baru ini memberikan pembenaran atas perilaku merokok sehingga kampanye anti-rokok yang selama ini dilakukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku perokok aktif di Indonesia.