Abstract
Beratnya tugas anggota Brimob menanggulangi konflik dengan intensitas tinggi yang acapkali memerlukan agresivitas untuk menghadapi pelaku kriminal yang meyisakan dampak psikologis (seperti agresivitas) ketika pulang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mixed method yaitu integrasi antara metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data mengenai agresivitas dilakukan dengan memberikan tes kepribadian 16PF (16 Personality Factor) ditinjau dari faktor E, L dan Q4. Penelitian ini melibatkan 135 subyek secara keseluruhan, kemudian dipilih 5 subyek untuk dianalisa lebih mendalam. Hasil menunjukkan bahwa kelima subyek memiliki agresivitas yang tinggi khususnya pada dimensi fisik dan verbal, memililiki kontrol diri yang rendah dan kecenderungan untuk bersikap bermusuhan pada orang asing.
Keywords
Agresivitas, brimob, konflik, papua