Abstract
Meong - meong merupakan permainan tradisional Bali yang asal mulanya dari kabupaten Karangasem. Permainan meong-meongan juga dimainkan di wilayah Jawa dengan sebutan nama permainan kucing – kucingan, walaupun berbeda namanya namun secara prinsip dan cara bermainnya tetap sama. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta anak terhadap permainan tradisional meong – meong sebagai salah satu strategi untuk mempertahankan budaya lokal permainan tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di PAUD KUMARA SABDA BHUANA, Desa Batur selatan, kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli, Provinsi Bali dengan sumber data adalah 20 orang anak dengan rentang usia 5-6 tahun dan 3 orang guru pendamping. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan study pustaka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik triagulasi dari Miles dan Hubermen. Hasil dari penelitian ini melalui implementasi di lakukan untuk menumbuhkan sikap pada anak – anak di antaranya yaitu ; mengenal budaya permainan tradisional yang adi luhung, menumbuhkan rasa cinta budaya yang di tunjukkan dengan melakukan permainan penuh cinta dan tidak ada paksaan dalam melakukannya. Kesimpulan penelitian bahwa melalui sebuah implementasi kegiatan bermain pada pendidikan anak usia dini tumbuh sikap cinta budaya sehingga secara tidak langsung terjadi upaya mempertahankan budaya lokal permainan tradisional yang dimiliki. Hal ini menjadi strategi yang sangat efektif untuk tetap menjaga keberlangsungan budaya adi luhung.