Abstract
Sudah lebih dari tiga tahun pandemi COVID-19 melanda dunia dan khususnya Indonesia yang berdampak pada pendidikan anak usia dini. Orang tua dominan merasa lebih aman dan nyaman ketika anaknya hanya di rumah. Hal ini berdampak pada berkurangnya jumlah anak yang dididik di playgroup dan taman kanak-kanak. Melalui survei pembelajaran yang dilakukan pada tahun ajaran 2022, ditemukan bahwa para guru mendapatkan berbagai permasalahan. Diantara permasalahan yang terjadi adalah masih tingginya gap antara anak yang sudah masuk playgroup dan TK persiapan dengan yang belum, kurangnya anak yang bisa mengenal dasar-dasar keimanan. Selain itu, kebiasaan berbicara santun, interaksi sosial, dan pengendalian emosi anak cenderung sulit dikendalikan. Semua itu menjadi tantangan bagi guru dalam mendidik anak pasca pandemi covid 19. Kajian penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research. Sumber data didasarkan pada sumber primer dan sumber sekunder. Data primer bersumber dari buku/ artikel yang menjadi objek dalam penelitian ini. Sedangkan data sekunder bersumber dari buku/ artikel yang berperan sebagai pendukung buku/ artikel primer untuk menguatkan konsep yang ada di dalam buku/ artikel primer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yakni editing berupa pemeriksaan kembali data yang diperoleh. Setelah menganalisis fenomena yang terjadi berdasarkan tanggapan responden, beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran pasca covid-19 antara lain pembelajaran yang perlu dilaksanakan berbasis teknologi komputer, menggunakan media audio visual, pembelajaran kolaboratif sebagai serta berbagai media dan kegiatan untuk menghilangkan kebosanan anak. Selain itu, diperlukan beberapa pendekatan yaitu menghadirkan pengenal, pembiasaan terus menerus, penjelasan yang menyenangkan, variasi setting lingkungan, peluang kerjasama dan kerjasama dengan teman, peluang bersosialisasi lebih intensif, dan reward serta punishment yang mendidik.