Abstract
Sehubungan dengan sistem penambangan pada lereng overburden (soil) diarea 412 Bukit Tajarang, maka perlu dilakukan kajian geoteknik untuk menilai apakah penambangan masih memungkinkan untuk dilanjutkan pada saat kondisi normal dan mengetahui seberapa besar batasan FK minimum lereng pada kondisi jenuh yang harus ditinggalkan oleh perusahaan, dan kembali produksi setelah lereng runtuh akibat stabilitas lereng saat hujan, yang mana akan digali oleh alat berat excavator. Sebagai upaya mendapatkan nilai faktor keamanan yang aman yaitu (FK>1.3) pada kondisi kering, dilakukan kajian analisis kestabilan pada dinding lereng daerah soil dengan kondisi lereng dalam keadaan stabil setelah dilakukan proses penambangan lanjutan. Kestabilan lereng pada pembahasan ini dianalisis menggunakan metode kesetimbangan batas BishopSimplied. Analisis kestabilan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar potensi longsoran kedepan yang akan terjadi jika masih tetap dilakukan aktifitas penambangan pada area 412 Ha. Parameter properties material akan digunakan sebagai data masukan untuk pengoptimalan kestabilan lereng yang berpotensi terjadinya longsor. Sebagai hasil pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, material pada lokasi penelitian tergolong sebagai material lunak, lemah, atau rapuh, sehingga bentuk longsoran yang terjadi adalah longsoran busur. Material juga dapat digali tanpa menggunakan peledakan. Kedua, parameter properties material yang berpotensi longsor yaitu soil: Berat isi tanah pada koordinat A, B, dan C adalah ()= 1.33gram/cm2, 2.02gram/cm3, dan 2.04gram/cm3. Berat isi kering adalah (d)= 1.104gram/cm3, 1.418gram/cm2 dan 1.552gram/cm2. Kohesi adalah (c)= 53.497 KN/m2, 50.300 KN/m2, 69.296 KN/m2. Dan Sudut geser dalam adalah (ϕ)= 25.01˚, 20.97˚ dan 17.57˚. Analisis lereng tunggal secara keseluruhan pada koordinat A dengan ketinggian 14 meter dan sudut 43˚, B dengan ketinggian 21 dan sudut 78˚, C dengan ketinggian 28˚ dan sudut 78˚. Hasil dari analisis nilai actual lerengyang dilakukan didapatkan nilai faktor keamanan pada koordinat A, B dan C dengan nilai FK dalam kondisi jenuh, setengah jenuh , dan kering adalah 1.732, Setengah jenuh 2.378 dan kering 2.711. Koordinat B dengan nilai FK dalam kondisi jenuh 0.949, setengah jenuh 1.081 dan kering 1.062. Pada koordinat C dengan nilai FK dalam kondisi jenuh 1.064, setengah jenuh 1.158 dan kering 1.164.