Abstract
Indonesia memiliki banyak perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara, salah satunya adalah PT Pengembangan Investasi Riau yang beroperasi sejak tahun 2015 di Desa Pematang Benteng, Riau. Penambangan dilakukan secara terbuka dan bertahap untuk memenuhi permintaan pasar domestik. Sejak 2017, perusahaan ini telah menjalin kemitraan dengan PT Edco Persada Energi untuk mendukung operasional produksi dan penyewaan alat berat. Dengan dua shift kerja, perusahaan ini menetapkan target produksi yang terus meningkat setiap bulan. Namun, seringkali hasil produksi tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Pada Maret 2024, produksi yang tercapai adalah 36.362 ton, sementara targetnya 45.000 ton. Di bulan April, produksi mencapai 43.341 ton dari target 55.000 ton. Pada bulan Mei 2024, hasil produksi mencapai 49.342,85 ton, namun masih di bawah target 65.000 ton. Untuk bulan Juni, target ditetapkan 80.000 ton, namun realisasi produksi hanya 64.513,6 ton, disebabkan oleh masalah efisiensi waktu kerja alat dan infrastruktur yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem monitoring alat gali muat dan angkut guna meningkatkan produktivitas. Dengan mengoptimalkan efisiensi peralatan melalui metode Match Factor (MF) dan Teori Antrian, diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan keselarasan antar alat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas aktual excavator Hitachi ZX-350 mencapai 2.555,88 ton/hari, sementara dump truck Mitsubishi Fuso 220PS mencapai 2.150,45 ton/hari. Nilai keselarasan antara kedua alat tersebut adalah MF = 1,1, dengan kebutuhan 5 unit dump truck setelah perbaikan. Analisis produktivitas menggunakan Teori Antrian menunjukkan bahwa setelah menciptakan keselarasan, produktivitas meningkat sebanyak 2.686 ton/hari yang dihitung dalam sebulan menghasilkan 80.580 ton/bulan. Berdasarkan hal tersebut, target produksi perusahaan sudah tercapai yaitu 80.000 ton/bulan. Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai penerapan Teori Antrian untuk mengevaluasi kinerja peralatan tambang dalam mencapai target produksi.