Abstract
Kondisi permintaan buyer yang tinggi menyebabkan kekurangan stock pada tumpukan produksi bijih nikel laterit untuk penjualan domestik sehingga harus dilakukan pengangkutan langsung dari front produksi penambangan ke dalam kapal tongkang dengan mempertimbangkan kesesuaian kadar moisture content dengan harga penjualan nikel dan mempertimbangkan front penambangan yang cocok metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode transportable moisture limit dimana metode ini menghitung batas kelembapan maksimum yang bisa digunakan untuk pengangkutan bijih nikel laterit berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan moisture content yang ada pada front maka front yang memenuhi standar untuk pengangkutan langsung ke tongkang adalah bentagya, werangler, dan hummer.