Abstract
PT. Mandala Karya Prima merupakan sebuah perusahaan mining contractor. Penambangan secara terbuka menyebabkan terbentuknya cekungan yang cukup besar yang dapat menjadi daerah tampungan air. Berdasarkan perhitungan curah hujan dari 2013 hingga 2022 dengan luas catchment area sebesar 981 Ha, maka diperoleh curah hujan rencana 109,029 mm dalam periode ulang 10 tahun, dengan intensitas 60,241 mm/jam dan debit air limpasan 52,903 m³/detik. Berdasarkan pengamatan lapangan dan analisis elevasi permukaan air sump, maka diperoleh debit air tanah sebesar 0,285 m³/detik. Akibatnya, debit air total di Pit B Rawa Selatan adalah 53,188 m³/detik. Untuk mengalirkan debit air sebesar 0,341 m³/detik maka diperlukan head total pompa sebesar 282,57 m dengan daya sebesar 137,65 kW, tetapi hanya mampu mengeringkan 15% air dari total air yang ada di sump. Volume air yang tersisa di sump setelah melakukan pemompaan dalam sehari adalah 4.568.426,4 m³. Berdasarkan volume tersebut, maka dirancang sump dengan kedalaman 10 m, panjang atas 895,975 m, panjang bawah 495,975 m, lebar atas 875,975 m dan lebar bawah 475,975 m, yang dapat menampung air hingga volume 5.104.617,01 m³. Desain saluran terbuka ekonomis memiliki lebar dasar (b) 1,55 m, kedalaman hidrolik (y) 1,6 m, luas penampang basah (A) 3,694 m², keliling basah (P) 5,249 m, jari-jari hidrolik (R) 0,8 m, panjang kemiringan saluran (a) 1,703 m, lebar atas permukaan (B) 3,406 m, tinggi jagaan saluran (W) 0,894 m dan kecepatan aliran air (V) 1,54 m/detik. Debit saluran terbuka ekonomis sebesar 6,104 m³/detik dapat mengalirkan debit sebesar 0,341 m³/detik. Volume settling pond pada curah hujan tinggi adalah 52.018,884 m³, sedangkan volume settling pond yang ada saat ini dapat menampung air sebesar 219.331,20 m³, sehingga direncanakan dimensi saluran terbuka yang lebih efisien dan ekonomis yang dapat menampung volume sebesar 53.760 m³.