Abstract
PT. Timah Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang penambangan dan pengolahan bijih timah. Pencucian bijih timah adalah bagian dari penambangan pada objek produksi. Material yang ditambang di lepas pantai (off shore) ialah material lepas dan tidak kompak, sehingga proses penambangan serta pencucian harus benar-benar dimaksimalkan untuk menghindari material yang terbuang (losses) dan menghilangkan Cassiterite pada tailing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Losses dan nilai recovery pada jig. Setelah dilakukan analisis terhadap kinerja jig pada KIP 19 maka didapatkan nilai losses pada sampling 1 sebesar 6,897 Kg/jam dengan nilai recovery sebesar 89,678% dan kerugian perbulan Rp 1,478.584,377. Pada sampling 1 banyak terdapat variabel Jig yang tidak sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan contohnya pada jumlah pukulan, panjang pukulan dan kecepatan aliran yang masih dibawah standar. Pada sampling 2 dilakukan perubahan pada jumlah pukulan, panjang pukulan dan kecepatan aliran sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Pada sampling 2 menghasilkan nilai losses sebesar 3,209 Kg/jam dengan nilai recovery 94,333% dan kerugian perbulan Rp 687.947,987. Hasil yang didapat pada sampling 2 menunjukan bahwa belum tercapai nya target nilai recovery pada KIP 19, maka dilakukan pengambilan sampling 3 yang bertujuan untuk mencari nilai optimal recovery. pada pengambilan sampling 3 nilai variabel jig yang di rubah hanya Panjang pukulan saja yang bertujuan untuk mengatahui pengaruh panjang pukulan guna mendapatkan nilai optimal losses dan recovery pada jig KIP 19. Pada sampling 3 menghasilkan nilai losses sebesar 2,805 Kg/jam dengan nilai recovery 96,287% dan kerugian Rp 601.338,144. Pengambilan sampling 4 bertujuan untuk mengetahui nilai recovery maksimal yang didapat jika variabel jig di lakukan evaluasi pada settingan maksimal SOP. Pada sampling 4 menghasilkan nilai losses sebesar 3.284 Kg/jam dengan nilai recovery 94,42% dan kerugian Rp 704.026,547. Pada data sampling 5 bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang pukulan jika kecepatan panjang pukulan di setting di atas nilai SOP yang telah ditetapkan. Pada sampling 5 menghasilkan nilai losses sebesar 3,256 Kg Sn/jam dengan nilai recovery 94,35% dan kerugian Rp 698.023.885. Dapat disimpulkan jika panjang pukulan terlalu cepat maka akan mempengaruhi hasil dari nilai losses dan nilai recovery jig dan telah didapatkan nilai optimal panjang pukulan pada sampling 3 dengan didapatnya nilai losses yang lebih sedikit , nilai recovery yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 96% dan kerugian perusahaan Rp 601.338,144.