Abstract
Tidak efisiennya penggunaan alat gali dan angkut di PT Allied Indo Coal Jaya menyebabkan kinerja alat bongkar muat tidak optimal sehingga realisasi produktivitas pada Maret 2023 hanya sebesar 61.870,72 bcm/bulan sedangkan target perusahaan sebesar 110.000 bcm/bulan. Kajian manajemen produksi dilakukan dengan menerapkan metode Quality Control Cycle (QCC). Metode ini memungkinkan dilakukannya peninjauan terhadap optimalisasi kinerja alat gali muat dan kendala yang dialami selama proses produksi. Penelitian diawali dengan melakukan perhitungan ulang kondisi awal dengan memperhatikan peralatan penambangan yang digunakan yaitu excavator CAT 330D2 L dan DT HINO 500 FM 260 JD. Produktivitas aktual 2 unit excavator CAT 330D2 L mencapai 62.381,28 bcm/bulan dan DT HINO FM 260 JD mencapai 58.027,58 bcm/bulan dengan jumlah DT sebanyak 8 unit, match factor alat berat mencapai 0,97. Setelah dilakukan evaluasi pada Diagram Tulang Ikan, diketahui terdapat permasalahan besar yaitu faktor lingkungan, peralatan, material dan tenaga kerja yang mempengaruhi waktu kerja. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas meningkat dengan peralatan 2 unit excavator CAT 330D2 L sebesar 110.461,46 bcm/bulan dan produksi 8 unit DT meningkat sebesar 106.962.578 bcm.